Pertumbuhan populasi umat muslim di Inggris selama beberapa tahun terakhir memang mengalami berbagai peningkatan yang cukup signifikan. Pada awal tahun 2016, jumlah pesat terjadi dalam satu dekade terakhir di Inggris, mengingat pada tahun 1991, hanya ada 950 ribu jiwa penduduk muslim di Inggris, namun per-2016, pemeluk Islam di Inggris telah mencapai 3 juta jiwa.
Effort organisasi-organisasi Islam di Inggris, seperti Pekus al-Ponsi, telah membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap Islam. Pada awal abad 21, hampir seluruh umat Islam tersebar di seluruh negara yang mayoritas penduduknya non-Muslim, termasuk negara Eropa lainnya, terjadi akulturasi budaya antara Muslim dan non-Muslim.
Dalam konteks Islamophobia, peran media atau pers menjadi acuan nomor satu untuk penyebaran cara pandang Islamophobia. Namun, terdapat pembaruan yang menunjukkan bahwa Islamophobia dapat diurangi, misalnya kasus Mohamed Salah, pemain sepak bola Muslim yang mempengaruhi persepsi masyarakat Inggris terhadap Islam. Â Dalam waktu beberapa tahun terakhir pula, fenomena Islamophobia muncul di Inggris dan mempengaruhi studi-studi Islam. Islamophobia di Inggris meningkat pada tahun 2013, pasca pembunuhan seorang tentara Inggris oleh dua orang muslim.
Jadi dapat kita tarik kesimpulan jika Islamofobia memiliki implikasi yang luas bagi individu dan masyarakat di Inggris. Hal ini melanggengkan ketidaksetaraan sosial, merusak kohesi, dan menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap kesejahteraan komunitas Muslim. Mengatasi Islamofobia membutuhkan pendekatan multifaset yang melibatkan pendidikan, intervensi kebijakan, dan komitmen untuk mendorong masyarakat yang lebih inklusif dan toleran.
Dengan demikian, Islamofobia di Inggris merupakan isu yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi dampak negatifnya terhadap individu dan juga para masyarakat.
Referensi :
Achmad, F. (2021). Studi Analitis Dampak Islamophobia dan Strategi Preventif terhadap Masyarakat Indonesia. MOMENTUM : Jurnal Sosial dan Keagamaan, 10(2), 179-192.
Ahmad Islamy Jamil, N. N. (2015). Perang Salib Awal Islamofobia Muncul di Eropa? Retrieved 2023, from Republik: https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/15/05/19/noll63-perang-salib-awal-islamofobia-muncul-di-eropa?fb_comment_id=844333055614827_845084268873039
Ahmed, N. (2021). From Interpersonal Violence to Institutionalized Discrimination: Documenting and Assessing the Impact of Islamophobia on Muslim American. Journal of Muslim Mental Health, 15(2), 10.
Allen, C. &. (2002). Summary Report on Islamophobia in the EU after 11 September 2001. London: European Monitoring Centre on Racism and Xenophobia.
Allen, C. (2010). Islamophobia. Ashgate Publishing, Ltd.
Amrullah, A. (2023). Kasus Islamofobia di Inggris Meningkat Dua Kali Lipat. Retrieved Desember 9, 2023, from Republik: https://www.republika.id/posts/43382/kasus-islamofobia-di-inggris-meningkat-dua-kali-lipat
Ananta, F. (2021). Perkembangan Islam di United Kingdom. Retrieved 2023, from Imaji Post: https://imajipos.com/opini/perkembangan-islam-di-united-kingdom-1/
Angel Damayanti, d. (2022). Islamofobia di Indo Pasifik. In A. Damayanti, Islamofobia di Indo Pasifik (pp. 30-45). UKI Press.