Mohon tunggu...
Meilinda Amelia
Meilinda Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Anak muda yang memiliki hobi membaca apapun yang dilihatnya, punya cita-cita menjadi penulis agar karyanya bisa jadi bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu Perkembangan Islam di Tengah Fenomena Islamofobia di Inggris (Britania Raya)

13 Desember 2023   00:03 Diperbarui: 13 Desember 2023   18:35 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
huffingtonpost.co.uk


Pertumbuhan populasi umat muslim di Inggris selama beberapa tahun terakhir memang mengalami berbagai peningkatan yang cukup signifikan. Pada awal tahun 2016, jumlah pesat terjadi dalam satu dekade terakhir di Inggris, mengingat pada tahun 1991, hanya ada 950 ribu jiwa penduduk muslim di Inggris, namun per-2016, pemeluk Islam di Inggris telah mencapai 3 juta jiwa.
Effort organisasi-organisasi Islam di Inggris, seperti Pekus al-Ponsi, telah membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap Islam. Pada awal abad 21, hampir seluruh umat Islam tersebar di seluruh negara yang mayoritas penduduknya non-Muslim, termasuk negara Eropa lainnya, terjadi akulturasi budaya antara Muslim dan non-Muslim.


Dalam konteks Islamophobia, peran media atau pers menjadi acuan nomor satu untuk penyebaran cara pandang Islamophobia. Namun, terdapat pembaruan yang menunjukkan bahwa Islamophobia dapat diurangi, misalnya kasus Mohamed Salah, pemain sepak bola Muslim yang mempengaruhi persepsi masyarakat Inggris terhadap Islam.  Dalam waktu beberapa tahun terakhir pula, fenomena Islamophobia muncul di Inggris dan mempengaruhi studi-studi Islam. Islamophobia di Inggris meningkat pada tahun 2013, pasca pembunuhan seorang tentara Inggris oleh dua orang muslim.

Jadi dapat kita tarik kesimpulan jika Islamofobia memiliki implikasi yang luas bagi individu dan masyarakat di Inggris. Hal ini melanggengkan ketidaksetaraan sosial, merusak kohesi, dan menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap kesejahteraan komunitas Muslim. Mengatasi Islamofobia membutuhkan pendekatan multifaset yang melibatkan pendidikan, intervensi kebijakan, dan komitmen untuk mendorong masyarakat yang lebih inklusif dan toleran.
Dengan demikian, Islamofobia di Inggris merupakan isu yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi dampak negatifnya terhadap individu dan juga para masyarakat.

Referensi :

Achmad, F. (2021). Studi Analitis Dampak Islamophobia dan Strategi Preventif terhadap Masyarakat Indonesia. MOMENTUM : Jurnal Sosial dan Keagamaan, 10(2), 179-192.

Ahmad Islamy Jamil, N. N. (2015). Perang Salib Awal Islamofobia Muncul di Eropa? Retrieved 2023, from Republik: https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/15/05/19/noll63-perang-salib-awal-islamofobia-muncul-di-eropa?fb_comment_id=844333055614827_845084268873039

Ahmed, N. (2021). From Interpersonal Violence to Institutionalized Discrimination: Documenting and Assessing the Impact of Islamophobia on Muslim American. Journal of Muslim Mental Health, 15(2), 10.

Allen, C. &. (2002). Summary Report on Islamophobia in the EU after 11 September 2001. London: European Monitoring Centre on Racism and Xenophobia.

Allen, C. (2010). Islamophobia. Ashgate Publishing, Ltd.

Amrullah, A. (2023). Kasus Islamofobia di Inggris Meningkat Dua Kali Lipat. Retrieved Desember 9, 2023, from Republik: https://www.republika.id/posts/43382/kasus-islamofobia-di-inggris-meningkat-dua-kali-lipat

Ananta, F. (2021). Perkembangan Islam di United Kingdom. Retrieved 2023, from Imaji Post: https://imajipos.com/opini/perkembangan-islam-di-united-kingdom-1/

Angel Damayanti, d. (2022). Islamofobia di Indo Pasifik. In A. Damayanti, Islamofobia di Indo Pasifik (pp. 30-45). UKI Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun