Mohon tunggu...
Meilinda Amelia
Meilinda Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Anak muda yang memiliki hobi membaca apapun yang dilihatnya, punya cita-cita menjadi penulis agar karyanya bisa jadi bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu Perkembangan Islam di Tengah Fenomena Islamofobia di Inggris (Britania Raya)

13 Desember 2023   00:03 Diperbarui: 13 Desember 2023   18:35 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
huffingtonpost.co.uk

a.   Diskriminasi di tempat kerja: Banyak muslim di masih mengalami diskriminasi di tempat kerja, termasuk di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris.  Hal ini mencakup diskriminasi yang langsung, seperti membatasi carier, serta racisme yang kasar, seperti komentar yang negatif tentang agama atau budaya Muslim.

b.   Diskriminasi dalam proses rekrutmen: Muslim, terutama perempuan Muslim, mengalami diskriminasi dalam proses rekrutmen, termasuk di negara-negara seperti Amerika Serikat, di mana mereka mengalami ketidakpastian dalam wakil pemberian pekerjaan.

c.   Dampak pada karier: Diskriminasi dalam dunia kerja juga mempengaruhi carier Muslim, termasuk penghambatan carier, kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai, dan ketidakpastian dalam peningkatan posisi.

d.   Ketidakpastian dalam pendidikan: Muslim juga mengalami diskriminasi dalam pendidikan, termasuk di negara-negara seperti Inggris, di mana mereka mengalami racisme serta diskriminasi dalam sekolah.

e.   Ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari: Diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari juga mempengaruhi Muslim, termasuk dalam beribadah, bahagia untuk wanita Muslim, dan dalam kehidupan publik.

Untuk mengatasi diskriminasi dalam dunia kerja, diperlukan langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah, employer, dan masyarakat secara keseluruhan untuk menyediakan pelatihan, kesadaran, dan organisasi yang berfokus pada pengatasi diskriminasi dan promosi kepercayaan dan pemahaman antara agama dan budaya.


b.  Liputan Negatif di Media


Penggambaran negatif terhadap Islam dan Muslim di media, terutama di platform sosial, memiliki konsekuensi yang signifikan. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan terhadap representasi negatif umat Islam di media dapat meningkatkan dukungan terhadap kebijakan yang merugikan umat Islam, serta menumbuhkan emosi dan persepsi negatif terhadap umat Islam. Hal ini dapat menimbulkan sikap bias dan tindakan diskriminatif. Berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengubah narasi media tentang Muslim, karena representasi media yang positif telah terbukti dapat mengurangi bias anti-Muslim. 

Prevalensi liputan negatif tentang Islam dan Muslim di media telah menjadi subjek yang memprihatinkan, dengan penelitian yang mengidentifikasi representasi negatif media yang meluas tentang Muslim.  Fenomena Islamofobia di media ditandai dengan pemberitaan negatif yang tidak proporsional tentang Islam, pengasosiasian Muslim dengan terorisme, dan pengucilan perspektif Muslim dari diskusi politik dan akademis. Mengatasi Islamofobia di media sangat penting, dan ada seruan untuk menghadapi dan menantang mereka yang menyebarkan gambaran negatif tentang Islam dan Muslim.


c.   Kekerasan Terhadap Umat Islam


Kasus-kasus kekerasan terhadap Muslim yang terkait dengan isu Islamofobia di Inggris menunjukkan dampak yang serius. Statistik Home Office menunjukkan bahwa Muslim menjadi target dari 45% kejahatan kebencian pada bulan Maret 2020-2021.  Selain itu, terdapat laporan serangan fisik dan kebencian terhadap komunitas Muslim, seperti teror pelemparan kepala babi ke masjid yang dilaporkan sebagai peristiwa kejahatan kebencian Islamofobia.  Selain itu, penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan dua kali lipat dalam kasus kebencian terhadap Muslim dan sikap anti-Muslim dalam 10 tahun terakhir.  Semua ini menunjukkan bahwa isu kekerasan terhadap Muslim yang berkaitan dengan Islamofobia merupakan masalah serius di Inggris.


d.  Prasangka Terhadap Siswa Muslim di Dunia Pendidikan


Prasangka terhadap siswa Muslim dalam dunia pendidikan merupakan salah satu dampak dari isu Islamophobia. Islamophobia merujuk pada ketakutan, kebencian, atau prasangka terhadap agama Islam atau umat Muslim secara umum, terutama ketika dilihat sebagai kekuatan geopolitik atau sumber terorisme. Dalam konteks pendidikan, terdapat laporan tentang diskriminasi terhadap siswa Muslim, seperti pengolok-olokan, perlakuan tidak adil, dan komentar yang menyinggung tentang Islam.  Hal ini menunjukkan bahwa prasangka terhadap siswa Muslim dapat memengaruhi lingkungan pendidikan. Upaya untuk mengurangi prasangka terhadap siswa Muslim dan mempromosikan sikap toleransi di lingkungan pendidikan sangat penting dalam mengatasi dampak negatif dari Islamophobia.
Dan dalam konteks pendidikan di Inggris, prasangka terhadap siswa Muslim merupakan masalah serius yang dapat memengaruhi lingkungan pendidikan. Terdapat laporan tentang diskriminasi terhadap siswa Muslim, seperti pengolok-olokan, perlakuan tidak adil, dan komentar yang menyinggung tentang Islam.  Selain itu, kasus-kasus seperti larangan pemisahan murid laki-laki dan perempuan di sekolah Islam serta kekerasan terhadap siswa Muslim  juga mencerminkan dampak negatif dari isu Islamophobia dalam dunia pendidikan di Inggris. Upaya untuk mengurangi prasangka terhadap siswa Muslim dan mempromosikan sikap toleransi di lingkungan pendidikan sangat penting dalam mengatasi dampak negatif dari Islamophobia.


e.   Islamofobia Institusional, Seperti dalam Kebijakan Kontra-Terorisme


Islamofobia terlihat jelas dalam kebijakan kontra-terorisme yang dilembagakan di Inggris, terutama dalam strategi Pencegahan. Strategi Pencegahan telah dikritik karena menanamkan infrastruktur pengawasan di komunitas Muslim, yang digambarkan sebagai praktik rasis yang bertujuan untuk melumpuhkan dan menahan agensi politik Muslim.  Penelitian telah menemukan bahwa strategi Pencegahan dan kebijakan kontra-terorisme lainnya telah menyebabkan stigmatisasi dan isolasi komunitas Muslim, yang berpotensi memicu tingkat kelembagaan Islamofobia dan ekstremisme sayap kanan.  Islamofobia yang dilembagakan ini dipandang sebagai strategi dan praktik kekuasaan yang disadari, tertanam kuat di masyarakat, dan telah dikaitkan dengan keterasingan kaum muda Muslim serta penciptaan iklim Islamofobia dan kebencian.  Oleh karena itu, implikasi dari kebijakan kontra-terorisme di Inggris telah menimbulkan kekhawatiran tentang pelembagaan Islamofobia dan potensinya untuk memperburuk ekstremisme sayap kanan.

4.   Perkembangan Islam di Tengah Islamofobia di Inggris

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun