Mei adalah alasan mengapa dia selalu kembali selama tiga tahun berturut-turut ke Manado.
Pernah Mei berkata pada Stef di tahun kedua lelaki itu datang ke Manado, "Indah sekali ya, Sulawesi Utara. Â Sekali datang tidak cukup, ada banyak obyek wisata di sini."Â
Bukan, bukan itu alasannya sayang..., ingin Stef mengatakan hal itu, tapi dia tidak ingin Mei menjauhinya hanya karena dia terlalu cepat mengutarakan maksud hatinya.
Selanjutnya Mei akan mulai bercerita tentang wisata alam yang dia sendiri pernah kunjungi bersama teman-temannya atau saat bekerja sebagai pramuwisata bagi wisatawan di hotel tempat dia bekerja, selain tugasnya sebagai resepsionis.Â
"Ada tiga Vulkan yang biasa didaki di dekat kota Manado. Jika kamu punya sedikit waktu maka pergilah ke gunung Mahawu. Â Itu terletak di desa Tataaran, desa yang di pagi hari sering ditutupi kabut.Â
Karena letaknya sudah di ketinggian maka kamu tidak perlu waktu terlalu lama untuk sampai di puncak, hanya sekitar satu jam. Di kaki gunung terdapat perkebunan sayur-mayur, didominasi oleh wortel dan bawang.
Jika kamu punya lebih banyak waktu maka kamu bisa ke gunung Lokon. Supaya kamu bisa menikmati Sunrise maka kamu harus mulai berjalan jam 3 pagi dari kaki gunung. Â Kalau kamu seorang pendaki maka mudah untuk sampai ke atas. Ikuti saja jalur lava!
Masih ada lagi vulkan yang biasa didaki, gunung Soputan. Â Untuk yang ini kamu perlu waktu semalam. Â Kamu paling lambat berangkat sesudah tengah hari dari Manado dan memulai pendakian sore hari, sekitar jam 8 malam akan tiba di Pos 1. Â
Bermalamlah di sana, jangan lupa bawa bekal. Â Untuk menghangatkan badan dan bikin kopi kamu bisa buat api unggun, ada banyak tersedia dahan kering di atas sana.
Kalau kamu mencium kadar belerang yang tinggi maka jangan tidur dengan berbaring,tapi bersandar saja pada pohon. Jika salah akan fatal akibatnya karena semakin dekat ke tanah uap belerang akan semakin tinggi, ini tidak baik untuk pernapasan, bisa menyebabkan keracunan.Â