Tikus-tikus dengan cacat otak kecil, tapi berolahraga hampir mencapai umur tikus normal dan sehat.
Pengamatan terhadap otak hewan-hewan ini mengungkapkan alasan perbaikan ini: lapisan pelindung sel otak kecil yang sebelumnya rusak parah telah beregenerasi sebagian pada tikus yang berolahraga, lari atau berjalan secara teratur.
Peneliti-peneliti ini melihat bahwa neuron yang ada pada pelindung sel otak kembali terisolasi dengan dengan baik dan menjadi lebih stabil. Sirkuit otak yang sebelumnya rusak kini diperkuat dan berfungsi kembali.
Namun, efek penyembuhan dari berlari/berjalan atau melakukan gerakan teratur hanya bertahan selama tikus itu terus bergerak, jika tidak maka kelemahan-kelemahan akan kembali muncul dengan cepat.
Dampak olahraga ketahanan tubuh dengan olahraga teratur misalnya berjalan juga meningkatkan kerja mental sehingga mencegah dimensia.Â
Di satu sisi, hal ini karena organ berpikir kita menerima darah yang lebih baik selama aktivitas olahraga dan karena itu mendapat pasokan oksigen yang lebih baik. Di sisi lain, gerakan tersebut juga secara langsung mempengaruhi metabolisme otak.Â
Seperti percobaan yang dilakukan dengan tikus: setelah beberapa hari latihan lari, hewan tersebut menumbuhkan lebih banyak sel otak baru di pusat memori otak dibandingkan rekan mereka yang "malas".
Mari kita melangkah bersama 10.000 langkah setiap hari menuju hidup sehat dan dapat meningkatkan mood.Â
Aku sudah membuktikannya!Â
Rasa bahagia bisa dirasakan setelah melakukan aktivitas fisik, kita merasa penuh energi dan merasa lebih seimbang. Bergerak teratur bisa merangsang berbagai efek positif.
Salam 10.000 langkah dari desa kecil di lembah Rems,