Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kenangan: Anakku Lahir di Hari Idul Fitri atau "Zuckerfest" di Jerman

11 April 2024   01:45 Diperbarui: 12 April 2024   15:21 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba ada perasaan begitu damai dan tenteram.  Aku ingin tidur.

"Frau Matthes...Frau Matthes, bangun, Anda tidak boleh memejamkan mata."

Oh, kenapa suster ini tidak bisa memahamiku.  Aku hanya ingin tidur. Ingin tidur itu saja.

Suster itu masih menampar-nampar pipiku. 

Aku mencoba membuka mataku, terasa berat sekali. 

"Lihat anak Anda ini.  Dia mengangkat bayi-ku ke hadapanku.  Suster itu menampar pipiku supaya aku tetap membuka mata.

"Jangan tidur, buka mata.  Anda harus tetap bangun. Lihat anak Anda.  Dia akan tumbuh menjadi bayi yang tampan."

Rasa dingin mulai menjalar dari ujung kakiku.  Aku menggigil.  Aku tidak paham apa yang orang-orang di sekitarku ucapkan.  Aku tidak ingat lagi apa yang terjadi.  Sampai kemudian aku muntah.

"Bagus sekali...Bagus sekali...." Suster itu berkata saat aku muntah untuk kedua kalinya.

Kemudian dia membawa anak yang baru kulahirkan itu kepadaku.  Dia sangat tampan bukan?! Aku tidak bisa berkata apa-apa, air mata berlinang dari pipiku. 

Suster itu meletakkan bayiku di atas dadaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun