"Jika ada waktu luang, kami menghabiskan waktu luang itu untuk istirahat terlebih dahulu setelah itu menghabiskan waktu luang untuk mengeksplor Jerman, seperti mengunjungi tempat wisata, mencari tahu budaya Jerman, dan hal lainnya," tutur Ririn. (https://www.detik.com/edu/edutainment/d-7082997/cerita-ririn-magang-di-perusahaan-jerman-dituntut-disiplin-hadapi-suhu-ekstrem)
Atau seperti Mina Mulia dimana dia bisa menjadi Study and Life Coach di Jerman seperti sekarang ini karena ditempa oleh pengalamannya. Salah satunya adalah karena pernah menjadi Ferienjobber dalam membiayai kuliahnya di Jerman. Hal yang membuat dia memahami dengan baik tentang seluk-beluk belajar dan bekerja di Jerman mulai dari hal-hal yang sangat sederhana. (https://minamulia.com)
Ada peribahasa Jerman "Zusammen sind wir stark" yang artinya bersama-sama kita kuat. Â Dalam bahasa Indonesia peribahasa ini dikenal dengan "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh".
Semoga Pemerintah, Universitas, dan Pelaku Usaha (penyeleggara) bisa duduk bersama dan mencari solusi yang tepat untuk kelanjutan Ferienjob ini. Membahas tentang skema apa yang nantinya bisa tepat diterapkan, payung hukum, dan Standar Operasional Procedure-nya (SOP) seperti yang diawal diingatkan oleh KBRI Berlin. Juga memberikan informasi yang lebih spesifik dan akurat kepada mahasiswa dalam sosialisasi.
Supaya pelajar-pelajar Indonesia bisa juga mendapatkan kesempatan yang sama seperti pelajar-pelajar Jerman yang bisa melakukan Ferienjob atau "Work and Travel" di Jepang, Kanada, Australia, dan negara-negara lainnya untuk mendapatkan pengalaman dan tentu saja bisa membandingkan sistem kerja di negara-negara itu dengan sistem yang ada di negara mereka.
Semoga generasi muda Indonesia masih bisa mendapat kesempatan yang baik ini.Â
Kernen im Remstal (Jerman), 6 Januari 2024
Salam sejahtera,
Penulis: Meike Juliana MatthesÂ
Â
Sumber: