Identifikasi hampir sama seperti imitasi, yaitu meniru pihak lain. Namun yang membedakan identifikasi ini lebih mendalam daripada imitasi. Identifikasi adalah perilaku meniru hingga pada tingkah laku dan cara berfikir seseorang agar sama persis dengan yang ditiru. Misalnya seorang remaja yang meniru ibunya. Dalam proses identifikasi ini turut membentuk kepribadian seseorang. Identifikasi dapat terjadi secara sengaja maupun tidak disengaja. Dalam proses identifikasi seseorang akan terkesan meniru dan tidak memiliki cara berfikir sendiri, namun proses identifikasi ini pada akhirnya akan membentuk kepribadian seseorang, tentunya tidak berlangsung secara instan, namun melalui beberapa tahapan terlebih dahulu.
Simpati adalah perasaan tertariknya orang satu terhadap yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan (Miraningsih, 2013). Proses simpati dapat berkembang apabila ada sikap saling pengertian diantara pihakpihak yang bersangkutan. Simpati dapat disampaikan ketika suasana gembira maupun sedih. Seseorang dapat tiba-tiba merasa tertarik kepada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara-cara bertingkah laku menarik baginya. Simpati merupakan sikap tertarik terhadap pihak lain. Simpati dapat menimbulkan ikatan yang lebih kuat dan hubungan baru yang lebih kuat juga.
Remaja Dalam Pembelajaran
Definisi Remaja dengan ciri - ciri masa pertumbuhan masih sangat cepat dan aktif belajar. Dalam siklus kehidupan, masa remaja- remaja merupakan fase dimana remaja mengalami tumbuh kembang yang menentukan masa depannya. Perlu adanya optimalisasi perkembangan remaja, karena selain krusial juga pada masa itu remaja membutuhkan perhatian dan kasih saying dari orang tua atau keluarga sehingga secara mendasar hak dan kebutuhan remaja dapat terpenuhi secara baik .Periode ketika remaja-remaja dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa remaja memperoleh dasar[1]dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja Usia Sekolah Perkembangan pada usia remaja sekolah banyak mengembangkan kemampuan interaksi sosial, belajar tentang nilai moral dan budaya dari lingkungan keluarganya dan mulai mencoba mengambil bagian dari kelompok untuk berperan, terjadi perkembangan secara khusus lagi, terjadi perkembangan konsep diri, keterampilan membaca, menulis serta berhitung, dan belajar menghargai di sekolah. Remaja usia sekolah dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang unik. Berbagai teori membahas tentang karakteristik remaja usia sekolah sesuai dengan aspek-aspek yang ada pada remaja. Menurut Trianingsih perkembangan remaja usia sekolah terdiri dari beberapa bagian, diantaranya :
1. Perkembangan Kognitif Ketika remaja memasuki usia sekolah, mereka mulai memperoleh ketrampilan untuk menghubungkan serangkaian kejadian untuk menggambarkan mental remaja yang dapat diungkapkan secara verbal maupun simbolik.
2. Perkembangan Psikososial Remaja usia sekolah ingin sekali mengembangkan ketrampilan dalam pekerjaan yang berarti dan berguna secara sosial.
 3. Perkembangan Moral Pada saat pola pikir remaja mulai berubah dari egoisentrisme ke pola pikir lebih logis, mereka juga bergerak melalui tahap perkembangan kesadaran diri dari standar moral.
4. Perkembangan Fisik,
5. Perkembangan Sosial Pada periode ini salah satu tugas perkembangan pada masa sekolah adalah belajar bergaul dengan teman-teman sebaya yakni belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya seperti berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Perkembangan sosial pada remaja-remaja usia sekolah ditandai dengan adanya perluasan hubungan, di samping dengan keluarga dia juga mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas.
 6. Perkembangan Konsep Diri Istilah konsep diri merujuk pada pengetahuan yang disadari mengenai berbagai persepsi diri, seperti karakteristik fisik, kemampuan, nilai, ideal diri, dan pengharapan serta ide - ide dirinya sendiri dalam hubunganya dengan orang lain.