c) secara tegas menyatakan keterbukaan dan empati tidak akan bertahan lama apabila tidak didukung oleh suasana yang mendukung. Hal ini berarti bahwa dalam komunikasi antarpribadi perlu adanya suasana yang mendukung atau memotivasi, lebih-lebih dari komunikator.
d) Rasa positif Sikap positif dalam hal ini berarti adanya kecenderungan bertindak pada diri komunikator untuk memberikan penilaian yang positif terhadap komunikan. Hal ini berarti bahwa situasi dalam komunikasi antarpribadi hendaknya menyenangkan. Apabila kondisi ini tidak muncul maka komunikasi akan terhambat dan bahkan akan terjadi pemutusan hubungan.
e) Kesamaan Kesamaan menunjukkan kesetaraan antara komunikator dan komunikan. Apabila dalam komunikasi antar pribadi komunikator merasa mempunyai derajat kedudukan yang lebih  tinggi daripaad komunikan maka dampaknya akan ada jarak dan ini berakibat proses komunikasi akan terhambat.
 Bentuk Interaksi Sosial Apabila syarat-syarat telah terpenuhi, interaksi sosial akan berjalan dengan mudah. Beberapa bentuk dari interkasi sosial sebagai berikut:
1. Kerjasama Kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing masing.
 2. Persaingan Persaingan merupakan suatu usaha seseorang untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada yang lainnya. Persaingan merupakan keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain.
3. Pertikaian atau konflik Pertikaian merupakan bentuk persaingan yang berkembang secara negatif. Pertikaian adalah suatu bentuk interaksi sosial dimana pihak yang satu berusaha menjatuhkan pihak yang lain. Pertikaian adalah suatu proses social dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan.
 4. Akomodasi adalah suatu usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. Namun tidak selamanya suatu akomodasi dapat berhasil sepenuhnya selama orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia masih mempunyai kepentingankepentingan yang tidak bisa diselaraskan satu dengan yang lainnya, maka akomodasi belum terjadi.
Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial Dalam melaksremajaan interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali faktorfaktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari internal maupun eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial menurut Miraningsih (2013):
Imitasi berasal dari bahasa Inggris yaitu imitation yang berarti tiruan atau peniruan. Imitasi merupakan salah satu proses yang penting dalam interaksi sosial. Imitasi dalam hal ini diartikan sebagai suatu kegiatan dimana seseorang akan meniru oranglain yang disukai atau yang dapat dijadikan contoh olehnya baik dalam hal tampilan fisik maupun tingkah laku. Misalnya seseorang dapat meniru dari cara berpakain, gaya rambut, cara bicara, cara bertingkah laku dan hal lain yang manarik lainnya. Imitasi ini memiliki pengaruh yang baik apabila hal yang ditiru adalah hal-hal yang baik, namun imitasi juga dapat memiliki pengaruh yang buruk apabila hal yang ditiru dapat membuat seseorang melakukan hal-hal yang melanggar norma.
Sugesti dikenal sebagai tindakan yang dapat mempengaruhi diri sendiri maupun orang lain. Sugesti dalam pengertian ini yang dimaksud adalah pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri (auto[1]sugesti) maupun dari orang lain (hetero-sugesti). Sugesti merupakan pendangan atau sikap seseorang yang kemudian diterima dan juga diikuti oleh orang lain. Faktor yang mempermudah terjadinya sugesti yaitu: a) Sugesti karena hambatan berpikir. b) Sugesti karena pikiran terpecah. c) Sugesti karena otoritas. d) Sugesti karena mayoritas. e) Sugesti karena will to believe.