Mohon tunggu...
MEIFRID PALENEWEN
MEIFRID PALENEWEN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pasca Sarjana Pastoral Konseling

STTBI Bethel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gangguan Kecemasan pada Remaja Kristen

3 November 2023   21:50 Diperbarui: 3 November 2023   22:09 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kementerian Kesehatan mendefinisikan fase masa remaja sebagai suatu masa kehidupan manusia dimana telah terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikis, dan intelektual yang pesat.Ia memiliki ciri khas yang sangat ingin tahu, cenderung berani mengambil risiko dalam tindakannya tanpa berpikir matang, dan menyukai hal-hal yang berisiko.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja adalah mereka yang berusia antara 10 dan 19 tahun.Sedangkan menurut Peraturan Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014, remaja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur antara 10 sampai 18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), kelompok Remaja adalah kelompok umur 10 sampai 24 tahun.

Menurut Umur Pada Organisasi Remaja Kristen Umur Remaja rentang waktu 12 -- 17 Tahun belum tua dan masih lajang.

Pada saat berada di Masa remaja merupakan masa dimana manusia mengalami gejolak yang sangat besar pada emosi, pikiran, dan perasaannya.Tidak mengherankan jika banyak penelitian menunjukkan bahwa remaja menderita kecemasan.

Kecemasan yang semakin meningkat di kalangan remaja menjadi permasalahan yang boleh diasumsikan sangat fenomenal saat ini.Alasannya pun sangat bermacam macam, namun sebagian besar disebabkan oleh rasa takut akan kegagalan, hal ini tergantung pula dari dimana ia tinggal dan berada.

Kebanyakan orang sangat khawatir tentang bagaimana orang lain memandang mereka. Terkadang, bahkan orang dengan situasi keluarga yang baik pun merasa khawatir. Kecemasan pada dasarnya normal dalam situasi tertentu.Selain itu, wajar jika remaja merasa cemas, seperti saat berinteraksi dengan orang yang disayangi, saat mengikuti ujian, atau saat terjadi bencana alam bahkan jauh dari orang orang yang ia sayangi atau sesuatu yang ia impikan (Fans).

Kecemasan termasuk jantung berdebar-debar, berkeringat, tubuh gemetar, dan kesulitan bernapas adalah beberapa gejala yang umum terjadi akibat kecemasan.Meski merupakan perasaan yang wajar, namun pada kondisi tertentu, kecemasan pada remaja bisa menjadi suatu kelainan yang memerlukan penanganan serius.Terlebih lagi, jika rasa cemas yang dialami remaja mempengaruhi interaksi sosial hingga berdampak pada prestasi akademiknya.Kecemasan pada remaja menjadi isu yang sangat krusial.

Sebagaimana tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition (DSM-5) (American Psychiatric Association, 2013), gangguan kecemasan sosial, yang sebelumnya dikenal sebagai Social phobia, adalah gangguan kecemasan sosial yang ditandai dengan ketakutan atau kecemasan yang intens.

Tentang situasi sosial.

dimana tindakan atau perilaku seseorang akan dinilai negatif oleh orang lain sehingga menimbulkan rasa malu.Kecemasan yang tinggi seringkali menyebabkan seseorang menghindari berbagai situasi sosial, seperti: sekolah, pekerjaan, atau aktivitas sehari-hari seperti bertemu orang baru, wawancara kerja, menjawab pertanyaan di kelas atau harus berbicara dengan kasir restoran, makan di depan orang lain, atau menggunakan toilet umum karena takut dihina, dikritik, atau ditolak.

Beberapa penderita gangguan kecemasan sosial juga tidak merasa cemas dalam situasi sosial tetapi hanya merasakan kecemasan terkait aktivitasnya di depan umum (hanya pertunjukan), seperti mengikuti Pemilihan Remaja teladan/Siswa Teladan, Memaparkan presentasi didepan kelas bahkan bertemu orang yang ia sayangi/idamkan.Mereka mungkin mengkhawatirkan hal itu berminggu-minggu sebelumnya.Terkadang, mereka menghindari tempat atau situasi di mana mereka harus melakukan sesuatu yang mempermalukan mereka, yang seringkali menghambat kehidupan profesional mereka.

Gejala gangguan kecemasan sosial dapat dilihat secara spesifik pada situasi berikut:

Takut melakukan aktivitas sehari-hari seperti memulai percakapan, berbelanja, bekerja, bertemu orang asing, pergi ke sekolah atau berbicara di telepon,Menghindari atau merasakan kecemasan yang berlebihan terhadap aktivitas sosial, seperti kumpul keluarga, pesta, ngobrol berkelompok, dan makan di luar bersama orang asing,Takut dihakimi atau dikritik oleh orang lain,Menghindari dan sering merasa gugup ketika melakukan sesuatu yang menurutnya dapat mempermalukan dirinya,Takut memasuki ruangan yang ramai,Hindari kontak mata karena kurang percaya diri,Perilaku aneh, misalnya mencuci tangan berkali-kali,mendengar suara sirine sampai halusinasi,Cenderung terobsesi terhadap sesuatu dan tidak dapat mengendalikannya,Sering overthinking dan dihantui mimpi yang buruk.

Selain itu, terdapat gejala fisik yang biasanya terlihat secara jelas pada saat gangguan kecemasan sosial tersebut tidak dapat dikontrol lagi, antara lain :

Berkeringat secara berlebihan,Wajah memerah,Jantung berdebar sangat kencang,Sesak nafas,

Telapak tangan mudah berkeringat ,Gelisah dan gugup ,Mual dan pusing ,Otot tegang dan postur tubuh kaku ,Ketidakmampuan berdiri diam atau tetap tenang,Bibir kering,Takut mati,Sensasi menggelitik berlebihan ,Pingsan,Kehilangan control,Serangan panic,Sulit tidur ,Gemetaran Dada terasa nyeri,Sulit berkonsentrasi.

Dampak dari gangguan kecemasan social pada remaja, antara lain :

1.Melemahnya sistem imun tubuh Gangguan kecemasan dapat menimbulkan stres dan respon hormonal yang berlebihan.Dalam waktu singkat, Anda akan merasakan adrenalin mengalir ke seluruh tubuh Anda.Hal ini dapat meningkatkan detak jantung dan pernapasan, sehingga otak tidak dapat memproduksi lebih banyak oksigen.Jika Anda terus-menerus merasa stres dan cemas, sistem kekebalan tubuh Anda tidak akan pernah mendapatkan sinyal untuk berfungsi normal kembali.

2.Penyebab Masalah Pencernaan Gangguan kecemasan tidak hanya berdampak pada sistem imun tubuh kita saja.Kecemasan juga dapat memengaruhi sistem pencernaan dan ekskresi Anda.Saat Anda merasa cemas karena lingkungan sekitar yang tidak nyaman, Anda mungkin mengalami mual, sakit perut, diare, dan masalah pencernaan lainnya.

3.Masalah Pernafasan Kecemasan juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas sehingga menyebabkan pernapasan menjadi dangkal atau sangat cepat.Selain itu, gangguan kecemasan juga dapat memperburuk keadaan bagi orang yang memiliki atau menunjukkan gejala asma.

4.Gangguan sistem saraf pusat dalam jangka panjang dapat menyebabkan otak mengeluarkan hormon secara tidak teratur.Kondisi ini tentu bisa semakin meningkat frekuensinya ketika muncul gejala, seperti depresi, sakit kepala, dan pusing.

5.Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular juga dapat menyebabkan nyeri dada, jantung berdebar dan peningkatan detak jantung.Bagi penderita kelainan ini, Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, gangguan kecemasan sosial dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

6.Penurunan kualitas tidur Saat Anda merasa cemas, Anda akan bereaksi seperti melarikan diri atau berkelahi, yang akan membangunkan otak Anda dan membuat Anda sulit tidur.

7.Gangguan Sistem Reproduksi Kecemasan dapat mengganggu kesuburan wanita dan pria, menekan siklus menstruasi, dan memperburuk gejala menopause.

Cara Mengatasi Social Anxiety Disorder, antara lain:

1.Jagalah diri secara rohani seperti beribadah , Berdoa, bersaksi, bersekutu dan melayani.

2.Lakukan olah raga ringan selama 15 sampai 20 menit.Salah satu cara terbaik untuk mencegah gangguan kecemasan adalah dengan menjauhi situasi tersebut.Jalan-jalan santai atau lakukan olahraga ringan, seperti Pilates atau yoga, selama 15 hingga 20 menit atau joging.Hal ini dapat dilakukan untuk mengurangi rasa cemas dan membantu Anda lebih fokus dalam menyelesaikan aktivitas di masa depan.

3.Mengevaluasi pola pikir Pikiran yang tidak dapat kita kendalikan akan terus mengganggu kecemasan.

4.Menenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam Perlu menenangkan diri?

Cobalah bernapas hingga 4 dalam 5 menit.

Di malam hari, gunakan metode ini dan Anda akan dapat memperlambat detak jantung Anda, yang dapat membantu menenangkan Anda.

5.Gunakan aromaterapi Ada banyak jenis aromaterapi yang dapat membantu Anda meredakan gangguan kecemasan, seperti dupa, lilin, minyak, dll.

6.Pelatihan Keterampilan Sosial Pelatihan keterampilan sosial digunakan untuk mengurangi rasa takut dan meningkatkan integrasi sosial dan keterampilan sosial.

Bagi orang tua dan lingkungan sosial, hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial pada remaja adalah:

a) Membangun hubungan yang positif antara orang tua dan remaja untuk mengurangi terjadinya kecemasan pada remaja.Hubungan yang positif dapat dibangun antara orang tua dan anak, seperti: komunikasi yang terbuka, sikap responsif dan hangat, serta model pola asuh demokratis yang sesuai dengan kebutuhan remaja.

b) Sekolah dapat memaksimalkan fungsi bimbingan dan konseling di sekolah.Pelatih dan instruktur dapat memberikan layanan konseling kepada remaja yang mengalami kecemasan melalui konseling yang dilakukan secara individu atau kelompok.

c) Komunitas, menciptakan jaringan Sistem pendukung yang baik bagi perkembangan remaja agar terhindar dari kecemasan.Lingkungan diharapkan mampu menciptakan kondisi seperti: menjunjung tinggi nilai-nilai positif, menerapkan perilaku sesuai norma, dan membentuk budaya beradab.Pada kenyataannya, kita tidak dapat memastikan secara pasti kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan gangguan kecemasan sosial.

Oleh karena itu, kita dapat melakukan beberapa langkah berikut untuk mengurangi dampak gejala yang mungkin muncul jika kita merasa cemas, seperti:

 * Segera mencari pertolongan, karena Semakin lama maka masalah tersebut akan semakin sulit untuk diatasi.

* Mulailah membuat catatan harian untuk membantu Anda memahami peristiwa apa yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan.

* Pisahkan dan pilih hal-hal positif yang ingin Anda pikirkan.

Ini berarti berfokus pada hal-hal yang membuat Anda bahagia, seperti melakukan hobi yang menyenangkan.

* Hindari penggunaan obat-obatan terlarang, alkohol dan merokok.

Bila berlanjut jangan Lupa menghubungi Psikolog/Konselor/Hamba TUHAN/Pendeta bila memerluka pengobatan konsultasikan dengan Psikiater

Jiwa yang sehat akan membawa dampak bagi lingkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun