Mohon tunggu...
Lilin
Lilin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Perempuan penyuka sepi ini mulai senang membaca dan menulis semenjak pertama kali mengenal A,I,u,e,o

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ke Dalam Memorimu

20 April 2022   11:17 Diperbarui: 20 April 2022   11:25 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku mulai berpikir apakah Tuhan menciptakan kesabaran tidak terbatas waktu? Selagi ada kesempatan Ia akan terus meninggalkan duka-duka sebagai penguji. Seberapa besar nilai kesabaran menguasai kehidupan ini. Pun begitu dengan menjadi siswa dan belajar, selagi kesempatan masih ada.

***

Aku telah sampai di depan pawon di ruang belakang. Yang di kanan-kirinya hanya ada ruangan-ruangan berkelambu sebagai sekat satu di antara kamar lainnya. Di atas amben Danang, Rara, dan Sari tengah duduk dengan sedikit risau. Lalu Rara mengajukan satu pertanyaan yang selalu sama setiap harinya.

"Makan apa kita malam ini, Mak?" 

Dua pasang mata yang lain ikut terarah kepadaku. Mungkin hanya pertanyaan itu satu-satunya yang mewakili kegusaran hati, karena setiap hari menunggu kapan waktu makan menjadi aktivitas yang membosankan untuk diulang bagi ketiganya.

"Pasti Emak masak istimewa hari ini," kata Danang bersemangat. 

"Emak tahu tidak tadi saat hujan deras, aku dan Dek Rara dimintai tolong Mang Jupri buat ngandangin kambing ternaknya," imbuh Danang.

Aku tersenyum lembut, mengelus rambut halus Rara dan mencubit pipinya. 

"Pasti dek Rara senang mainan hujan ya, awas saja kalau sakit," kataku pura-pura marah. 

"Kalau sakit tinggal beli obat, Mak." Rara mengangsurkan uang sepuluh ribuan pemberian Mang Jupri kepadaku. Entah kenapa tangan ini tiba-tiba terserang Tremor, getaran kecil itu hadir seiring dengan desir di dalam dada. Menghadirkan mendung yang sebisa mungkin kutahan agar tak menjadi hujan di kedua mata. Karena bagaimanapun hujan cukup membawa ketidakbaikan untuk keluarga ini. Selain tempias di sana-sini, hujan juga memperpanjang waktu pemberian makan bagi ketiga anakku.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun