Bersamaan teriakan yang terakhir, ia ayunkan tinggi-tinggi pisau bekas irisan bawang sore tadi tepat di jantungnya.
"Tidak ...."Â
Perempuan setengah tua meringis dan mulai menangis, sementara ia hanya tertawa melihat kekalahan perempuan setengah tua yang selama ini menjadikannya boneka. Boneka senadi yang saling menemani di dalam kegelapan.
Pisau kecil itu tepat mengoyak jantung mereka. Untuk kali ini kekompakan tampak di antara mereka, sama-sama jatuh di tempat, rumah, dan ruangan sama. Di kejauhan wajah bocah-bocah yang kehilangan ayah dan ibunya seputih pualam diterpa cahaya lilin yang temaram.Â
Surabaya, Januari 2022