Relasi antara teks dengan konteks sosial sangat berhubungan dalam tema yang dibuat, yakni secara tidak langsung lakon tersebut bertemakan dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang kehidupan sosial politik yang ada di Indonesia.
Kritik Sosial DPR
Dalam drama DPR tersebut terlihat seorang tokoh wanita bernama Mawar sangat ingin sekali membawa perubahan di negeri. Terutama di Indonesia, politik kini menjadi hal yang lumrah sehingga membuat perpecahan dalam negeri. Terutama hukum di negeri ini yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Hal itu digambarkan melalui teks yang dinyanyikan oleh tokoh utama tersebut.
“Mengubah Indonesia, menjunjung tinggi Pancasila. Mengubah Indonesia, sampai jiwa kita merdeka.” (SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal, 3:04-3:16).
“Hei kawan coba pikirkan, semua partai butuh proyekan, mumpung ini kesempatan,yuk kita cari cuan.” (SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal, 09:00-09:13)
Namun, sosok mawar tidak setuju dengan adanya Persetan rakyat. Padahal DPR digaji oleh rakyat seharusnya mereka juga bekerja untuk rakyat. Bukan hanya sebagai ajang aji mumpung yang mendapatkan hoki untuk menjadi orang penting di negeri.
“Persetan rakyat? Saya tidak setuju. Kita ini DPR! Harusnya kerja untuk rakyat!” (SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal, 11:16-11:20)
Persaingan tidak sehat dalam dunia perpolitikan sudah seharusnya kita kurangi, karena persaingan tidak sehat hanya akan menimbulkan dampak negatif yang dapat merugikan orang lain. Bukankah kita lebih suka menjalani kehidupan dengan tenang? Tanpa ada perkelahian, tanpa ada pemakian, pemecah belahan, bahkan pembunuhan.