Mohon tunggu...
Meida Handayani
Meida Handayani Mohon Tunggu... Bankir - call me cumey

you can do it, if you do

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sosial-Politik DPR dalam Pertunjukan Musikalisasi SkinnyIndonesia24

3 Juli 2021   20:00 Diperbarui: 3 Juli 2021   21:04 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri / tangkapan layar SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal

Relasi antara teks dengan konteks sosial sangat berhubungan dalam tema yang dibuat, yakni secara tidak langsung lakon tersebut bertemakan dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang kehidupan sosial politik yang ada di Indonesia.

Kritik Sosial DPR 

Dalam drama DPR tersebut terlihat seorang tokoh wanita bernama Mawar sangat ingin sekali membawa perubahan di negeri. Terutama di Indonesia, politik kini menjadi hal yang lumrah sehingga membuat perpecahan dalam negeri. Terutama hukum di negeri ini yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Hal itu digambarkan melalui teks yang dinyanyikan oleh tokoh utama tersebut.

“Mengubah Indonesia, menjunjung tinggi Pancasila. Mengubah Indonesia, sampai jiwa kita merdeka.” (SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal, 3:04-3:16).

dokpri / tangkapan layar SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal
dokpri / tangkapan layar SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal
Kehidupan para wakil rakyat yang seharusnya menjadi panutan dan menjadi tumpuan rakyat, ternyata itu hanya fiktif belaka. Banyak permainan yang dilakukan di balik kursi-kursi panas para pejabat. Dengan selogan mewakili rakyat, nyatanya mereka hanyalah seorang persetan rakyat. Mereka hanya mementingkan uang tanpa pikir panjang.  Hal itu digambarkan dalam lakon DPR, sebagai berikut.

“Hei kawan coba pikirkan, semua partai butuh proyekan, mumpung ini kesempatan,yuk kita cari cuan.” (SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal, 09:00-09:13)

dokpri / tangkapan layar SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal
dokpri / tangkapan layar SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal
Adanya teks yang secara tidak langsung menggambarkan jelas bahwa dunia politik hanya sebatas bisnis belaka dan menjadi Persetan Rakyat bukan Perwakilan Rakyat.

dokpri / tangkapan layar SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal
dokpri / tangkapan layar SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal
Simbolisasi Dunia Politik 

Namun, sosok mawar tidak setuju dengan adanya Persetan rakyat. Padahal DPR digaji oleh rakyat seharusnya mereka juga bekerja untuk rakyat. Bukan hanya sebagai ajang aji mumpung yang mendapatkan hoki untuk menjadi orang penting di negeri.

“Persetan rakyat? Saya tidak setuju. Kita ini DPR! Harusnya kerja untuk rakyat!” (SkinnyIndonesia24-DPR-Musikal, 11:16-11:20)

Persaingan tidak sehat dalam dunia perpolitikan sudah seharusnya kita kurangi, karena persaingan tidak sehat hanya akan menimbulkan dampak negatif yang dapat merugikan orang lain. Bukankah kita lebih suka menjalani kehidupan dengan tenang? Tanpa ada perkelahian, tanpa ada pemakian, pemecah belahan, bahkan pembunuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun