Mohon tunggu...
Anjar Meiaw
Anjar Meiaw Mohon Tunggu... Editor -

Kadang nulis | Kadang ngedit | Kadang nyanyi | Kadang ngemsi | Kadang shopping |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pusara Cinta

17 Desember 2015   13:11 Diperbarui: 17 Desember 2015   13:27 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini wajah Rofa menampakkan kebahagiaan yang belum pernah kulihat sebelumnya. Ia tidak memperlihatkan rasa sakit sedikitpun. Aku tidak tahu secara pasti apa yang ada dalam benaknya saat ini. Aku malah sedang gusar oleh cercaan Zennida dalam puluhan SMS yang ia kirimkan. Rupanya ia sudah melayangkan gugatan cerai ke pengadilan. Semua proses diserahkan kepada pengacaranya. Saat ini ia sudah pergi dari rumah membawa serta Mega dan Bintang. Entah kemana, ia tidak mengabarkan.

Aku kembali ke ruang perawatan Rofa.

“Kenapa kau sedih, Mas Dirli?” tegurnya.

“Zennida sungguh-sungguh meninggalkanku.” Ucapku datar.

Rofa mengulum senyumannya.

“Maafkan aku, Mas.” Gumam Rofa. Sebenarnya tak perlu ia merasa bersalah seperti itu. Memang ini kan konsekuensi yang harusnya kudapat?

“Sekarang aku yang tidak memiliki siapa-siapa, Fa. Istri dan anak-anakku pergi meninggalkanku.” Kali ini aku yang betul-betul mengiba.

“Aku akan mencintaimu dengan setulus hati. Dengan sebenar-benarnya cinta. Aku akan mencintaimu lebih dari Zennida mencintaimu. Aku akan mengutuk diriku sendiri jika aku menyakitimu. Aku bersumpah, Mas.” Rofa menghiburku.

“Kau sendiri yang berjanji demikian, bukan aku yang memintamu berjanji.”

Rofa mengangguk sambil tersenyum hampa.

Kemudian kuusap kepala Rofa. “Baarakallahu likulli waakhidin minna fishokhibihi...” Lalu kelopak mata Rofa terkatup. Ia tertidur dalam alunan kasih bunga rampai yang semerbak di dalam hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun