Teori tes saat ini memiliki banyak model. Model yang paling saat ini adalah teori klasik dan teori modern.
Namun, manakah dari keduanya yang lebih baik?. Saat ini keduanya memiliki karakteristik masing-masing. Oleh karena itu, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Teori tes klasik atau yang biasa disebut sebagai CTT dan teori tes modern atau IRT. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing.
Teori tes klasik dan modern juga memiliki nama lain. Nama lain tersebut biasanya adalah teori lama dan teori baru.
Salah satu perbedaan yang mendasar adalah tentang perhitungan error pengukuran. Pada teori lama disebutkan error pengukuran digunakan pada semua sampel. Sedangkan pada teori tes modern atau IRT error pengukuran pada tiap sampel berbeda.
Berikut penjelasan mana kah yang lebih baik antara teori tes klasik dan teori tes modern
Lebih bagus teori tes klasik atau teori tes klasik modern?
Untuk mengetahui mana yang lebih baik antara keduanya, kamu harus mengetahui apa perbedaan diantara keduanya. Dengan itu kamu bisa menentukan manakah yang lebih baik antara teori tes klasik dan modern.
Pengukuran eror yang berbeda
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pengukuran eror keduanya berbeda. Perbedaan ini adalah pada penggunaan nilai eror.
Pada teori tes lama nilai eror digunakan pada semua sampel tanpa terkecuali. Namun, pada IRT setiap sampel memiliki nilai eror yang berbeda-beda. Akan tetapi, pada IRT digeneralisasikan pada semua populasi.
Panjang tes berbeda
Panjang tes yang berbeda pada keduanya sangat berpengaruh pada reabilitas skor. Pada teori tes lama, semakin panjang tes maka akan semakin reabilitas skor yang didapatkan. Sedangkan pada teori tes modern menyebutkana bahwa tes yang pendek memberikan nilai skor yang realibel.
Perbandingan tes kedua teori
Tes yang baik pada teori tes lama adalah yang memiliki sifat pararel untuk nilai skor yang optimal. Namun, jika pada sebaliknya jika tesnya bervariasi akan menghasilkan skor yang optimal.
Data interval yang berbeda
Untuk teori lama mendapatkan data interval harus mendapatkan skor yang terdistribusi dengan normal. Berbeda dengan teori skor baru, harus menggunakan model pengukuran yang terjustufujasi.
Apakah kamu sudah mengetahui mana yang lebih baik antara keduanya?. Komentar di bawah ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H