Neng Alya dengan bibir bergetar, dan wajah penuh ketakutan. Memandangi Pak Arya dengan pandangan berkabut karena menangis.
   "Valdo, Pa, pacar Alya," gumamnya dengan suara lemah.
   "Dia, harus bertanggung jawab!  Atau---"
   Entah apa yang diucapkan Pak Arya dan yang terjadi selanjutnya. Aku yang terkejut, kaki tuaku ini  lemas, pingsan. Bolehkah aku menyalahkan benda pipih itu?
~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!