Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Horor

Perjanjian

26 April 2023   06:00 Diperbarui: 26 April 2023   06:37 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nyonya Lusi, Nyonya! Buka pintunya!" Suara Bi Sumi memanggil namaku.

"I-ya, Bi, sebentar," sahutku dengan suara serak.

"Masuk, Bi," ucapku. Senyum pun tak lupa kutampilkan. Di balas dengan wajah Bi Sumi yang terkejut sebentar.

"Nyonya pucat sekali, Nyonya sakit?"

Bi Sumi bertanya setelah ia duduk bersila seraya membuka bungkusan sarapan yang dibawanya.

"Tidak, Bi, cuma ...."

"Kenapa, Nyah?" Wajah Bi Sumi begitu antusias, sehingga  dia rela menghentikan aktifitas mengunyah.

Aku menceritakan kejadian yang kualami. Ekpresi Bi Sumi biasa saja, datar tanpa reaksi. Kuputuskan akan mencari solusi sendiri atas masalah ini, tanpa melibatkan Bi Sumi. Sungguh, aku tidak ingin teror yang kualami berimbas kepada wanita paruh baya tersebut. Sepertinya aku mulai menyadari ada yang tak beres dengan kejadian semalam. Bi Sumi berpamitan dengan alasan pekerjaannya menunggu.

Bersegera aku membersihkan diri, bersiap. Aku terkenang dengan seseorang teman lama papaku yang berada di Desa Kembang Wangi. Om Tiok yang memiliki ilmu supra natural---seingatku dia sering menolong orang yang terkena gangguan mistis.

Perjalanan yang kutempuh hampir mencapai lima jam, dan mesti rela dua kali naik mobil travel. Sangat mudah menemukan alamatnya. Ternyata beliau sangat terkenal dan disegani oleh warga desa.

Di sinilah aku berada, rumah panggung terbuat dari kayu yang kokoh yang memiliki undakan  lima tangga. Sangat lapang karena tidak banyak diisi perabotan. Sebuah hiasan dinding berukuran besar dengan tulisan kaligrafi yang indah. Jendela yang menghadap depan halaman serta samping kiri kanan dengan daun jendela besar. Sehingga angin alami sangat menyejukkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun