Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Akhir Persahabatan

4 Maret 2023   16:54 Diperbarui: 4 Maret 2023   16:57 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku yang masih merasakan nyeri pada hidung, menoleh ke arah asal suara. Kepala Tuan Baskoro melayang-layang menyeringai tampak mengerikan. Dari lehernya terlihat tetesan darah yang mengalir, potongan kepala itu berputar-putar tepat di atas kepalaku. Secara perlahan aku membalikkan badanku. Tiba-tiba sekelebat bayangan cepat menimpaku, kali ini Arkan tepat duduk di atas perutku. Potongan kepala Tuan Baskoro melayang mendekati Arkan dan mengeluarkan suara.

"Bunuh dia!"

Mataku nanar memandang Arkan yang berada diatasku. Hatiku berharap ia ingat tentang persahabatan atau haruskah aku mengingat Tuhan dan berdoa ketika di ujung maut. Mata sahabat kecilku itu merah dengan wajah bengis, kedua tangannya mengengam leherku.

Aku terpejam, pasrah. Aku tahu yang dimaksudnya mereka barangkali tentang aliran sesat yang bersekutu dengan Iblis. Detik selanjutnya, aku tak dapat bergerak lagi, mungkin bersamaan dengan terdengarnya suara tulang leher yang patah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun