Nama : Mega Riyanti
NIM Â Â : 43222010006
Prodi : S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB
Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Dalam Kehidupan komunikasi merupakan faktor yang sangat penting untuk kita aplikasikan dalam kehidupan kita baik kehidupan sehari-hari maupun kehidupan sosial, karena komunikasi bisa dibilang sebagai faktor pendukung untuk kita menjalankan kehidupan kita. Dengan komunikasi ini kita bisa mendapatkan banyak informasi serta kita juga dapat memberikan informasi. Komunikasi juga menjadi salah satu cara, ketika berusaha untuk memberika respon kepada lawan bicara.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Penerapan Komunikasi yang Efektif dan Efisien dalam Kehidupan Sehari-hari & Sosial. Kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian serta oembahasan dari komunikasi itu sendiri,
Komunikasi adalah sebuah proses percakapan yang terjadi baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Yang menghasilkan serta membicarakan sebuah topik dan menghasilkan suatu diskusi dan komunikasi.
Dalam komunikasi yang kurang efektif atau bisa dibilang tidak efekti membuat pesan yang disampaikan akan sulit dimengerti oleh penerima pesan. Karna hal ini, tak jarang banyak sekali terjadi kesalaha pahaman selama proses komunikasi bahkan hal yang sangat fatal yaitu bisa memicu konflik anatar pengirim pesan dan penerima pesan, sehingga komunikasi atau hubungan bisa saja terbutus begitu saja akibat dari keslahpahaman yang terjadi.
Selain itu, Komunikasi yang efisien juga dapat membantu kita untuk lebih mengetahui banyak informasi yang ada serta menjadikan komunikasi yang terjalin juga bisa menjadi lebih aktif dan menjadikan komunikasi menjadi dua arah.Â
Setelah mengetahui mengenai apa itu komunikasi, kita juga harus mengetahui pengertian dari komunikasi efektif dan efisien. Dengan mengetahui pengertian-pengertian ini kita akan memahami lebih jauh mengenai pengertian dari komunikasi efektif dan efisien.Â
Komunikasi Efektif adalah proses sebuah pertukaran informasi, ide, pemikiran, atau informasi dari mengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) yang menghasilkan sebuah hubungan atau timbal balik bagi kedua belah pihak.
Komunikasi Efisien adalah komunikasi yang ketika kedua belah pihak atau lebih mampu menyimak pernyataan seseorang dan memberikan respons, bisa dalam bentuk pertanyaan atau memberikan kritik atau saran, akan menunjukkan bahwa mereka setuju atau bertentangan dengan apa yang dikatakan.
Dalam suatu komunikasi yang efektif dan efisien akaan dapat menghasilkan serta perubahan sikap atau bisa juga dapat memberi pengaruh serta dampak bagi penerima pesan.
Unsur-unsur konunikasi
Dalam sebuah komunikasi tentunya terdapat unsur-unsur untuk melengkapi sebuah komunikasi, unsur-unsur tersebut ialah :
1. Komunikator
2. Pesan
3. Media
4. Komunikan
5. Efek
Media komunikasi
Media komunikasi adalah sebuah sarana atau saluran yang digunakan komunikator ( pemberi pesan) dan komunikan ( penerima pesan ). Agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Media komunikasi yang dapat digunakan ialah dapat secara langsung maupun digital.
Tujuan Komunikasi yang Efektif dan Efisien
Berbagai studi menunjukkan serta membuktikan bahwa komunikasi yang efektif dan efisien adalah dasar yang harus dibangun oleh setiap individu maupun organisasi. Komunikasi yang efektif dan efisien juga merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai sebuah tujuan individu maupun organisasi.
Komunikasi yang efektif dan efisien memiliki beberapa tujuan yang sangat penting. Berikut adalah tujuan - tujuan dari komunikasi yang efektif dan efisien:
1. Membangun suatu hubungan yang baik
Komunikasi yang efektif dan efisien dapat membantu seseorang dalam membangun hubungan yang baik antar individu maupun      kelompok. Hal inilah yang mampu menciptakan suasana yang harmonis dan juga meningkatkan kekompakan satu sama lain.Â
2. Mencegah atau Mengatasi permasalahanÂ
Komunikasi yang efektif dan efisien sangat berguna atau duperlukan untuk mencegah atau menyelesaikan masalah. Dengan          membangun komunikasi yang baik masalah yang sedng dihadapi dapat diidentifikasi dan dapat diatasi dengn lebih baik.
3. Meningkatkan produktivitas
Komunikasi yang efektif dan efisien dapat meningkatkan tingkat produktivitas. Dimana seseorang bisa lebih produktif dengan        melakukan dan mengaplikasikan komunikasi yang efektif dan efektif.
4. Memperkuat kerja tim
Komunikasi yang efektif dan efisien dapat meningkatkan kerja tim, dimana saat melakukan kerja tim dan menerapkan komunikasi yang efektif dan efisien maka proses kerja tim akan lebih meningkat.
5. Kemampuan pengambilan keputusan
Komunikasi yang efektif dan efisien bermanfaat untuk seseorang dalam pengambilan keputusan. Hal ini karna komunikasi yang efektif dan efisien terjalin dengan baik maka dalam proses komunikasi ini akan menghasilkan sebuah informasi yang bermanfaat sehingga seseorang maupun kelompok dapat mengambil keputusan yang terbaik.
6. Meningkatkan kemajuan
Komunikasi yang efektif dan efisien mampu meningkatkan kemajuan, dimana saat terjalinnya proses komunikasi yang efektif dan    efisien maka akan menghasilkan banyak informasi yang sangat bermanfaat baik dari pengirim pesan (komunikator)                 ataupun penerima pesan (komunikan). Sehingga hal ini akan meningkatkan kemajuan satu sama lain.
7. Meningkatkan pemahaman
Komunikasi yang efektif dan efisien bertujuan untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh   penerima pesan. hal ini menghindari kesalahpahaman atau misskomunikasi yang akan terjadi.
Cara Membangun Komunikasi Efektif dan Efisien
1. Â Konteks dan Tujuan
Dalam membangun  komunikasi yang efektif dan juga efisien. kita harus mempertimbangkan konteks komunikasi dan tujuan topik sebelum memulai pembicaraan. Apakah kita sedang berbicara dengan keluarga, teman, atasan atau rekan kerja? Apakah kita ingin menyampaikan informasi, permasalahan, meyakinkan, meminta bantuan, atau menyelesaikan masalah? Maka dari itu penyesuaian pesan dengan konteks dan tujuan akan membantu pesan yang akan disampaikan lebih efektif.
2. Jelas dan Padat
Dalam membangun komunikasi yang efektif dan juga efisien, pesan yang disampaikan sebisa mungkin harus jelas dan padat.         Hindari penggunaan kalimay-kalimat yang panjang dan membingungkan bagi para pendengar atau pembaca. Dan sebisa mungkin    gunakanlah kalimat yang sedrrhana dan tentunya mudah dimengerti.
3. Hindari PrasangkaÂ
Dalam membangun komunikasi yang efektif dan juga efisien. Jangan sekali-kali mengasumsikan bahwa lawan bicara kita ,           memiliki pengetahuan yang sama atau memahapi pemahaman yang sama dengan kita. Sebisa mungkin jelaskan dengan rinci jika     diperlukan  dan selalu beri ruang untuk klarifikasi.
4. Gunakan Pertanyaan
Dalam membangun komunikasi yang efektif dan juga efisien. Mengajukan pertanyaan dapat merangsang diskusi sehingga diskusi     menjadi lebih aktif serta memberikan kita informasi lebih lanjut, maksudnya ialah saat kita mengajukan pertanyaan maka           otomatis kita akan mengetahui jawaban atas pertanyaan yang kita ajukkan dengan ini maka kita kan mengetahui informasi lebih     lanjut. Peertanyaan juga menunjukkan bahwa kita memang tertarik dengan topik pembahasan yang sedang dibahas, serta            menunjukkan pula bahwa kita tertarik dan ingin mendengan pendapat lawan bicara kita.
5. Dengarkan Aktif
Dalam membangun komunikasi yang efektif dan juga efisien, mendengar merupakan bagian poin yang sangat penting. Kita dapat     mengaplikasikannya seperti memberikan perhatian penuh kepada lawan bicara kita tanpa mengganggu atau memikirkan respons     kita selama mereka berbicara. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kita menghargai pendapat mereka serta membantu kita dalam       memahami pembicaraan dengan baik.
6. Pahami Emosi
Dalam membangun komunikasi yang efektif dan juga efisien, Kita harus memahami serta menyadari akan hal kesadaran emosi, baik itu emosi milik kita maupun milik lawan bicara kita. Kita harus memahami bagaimana emosi dapat memengaruhi sebuah proses komunikasi serta sebisa mungkin berusaha tenang dan empati dalam berinteraksi, agak komunikasi berjalan dengan baik.
7. Gunakan Bahasa Tubuh
Dalam membangun komunikasi yang efektif dan juga efisien, seperti ketika sedang berbicara, misalnya seperti dengan            menggerakan tangan, mengeluarkan ekspresi wajah dan lain sebagainya. Sebisa mungkin cobalah untuk mengetahui perasaan        lawan bicara kita ketika sedang berkomunikasi kita dapat melakukannya dengan cara mengamati gerak tubuh dan intonasi dari        suara lawan bicara kiat. hal ini akan memberikan kita kesempatan yang lebih besar untuk menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh,    nada suara, serta respon yang kita berikan akan bermakna lebih positif.
Tolak Ukur Kokunikasi yang Efektif dan Efisien
Tolak ukur menandakan bahwa komunikasi tersebut terbilang efektif adalah, ketika kita mampu menyampaikan pesan dengan baik seta dapat dipahami oleh lawan bicara. Yang menandakan bahwa kita dapat menggunakan bahasa serta kalimat yang baik, dan menguasai materi.
Selain itu tolak ukur lainnya adalah mampu serta memiliki kemampuan dalam mendengarkan lawan bicara dengan baik, ketika seseorang mencoba untuk menyampaikan pesan atau mengutarakan pendapatnya. Hal inilah yang terbilang cukup penting dalam menciptakan kokunikasi yang efektif dan efisien.
Bentuk komunikasi memang sudah biasa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian, berkomunikasi dengan keluarga atau pasangan, juga dapat menciptakan komunikasi yang efektif selain itu dapat menciptakan hubungan yang harmonis, dan pastinya akan sangat dibutuhkan agar tidak tercipta konflik dan kesalahpahaman.
Mungkin banyak orang akan menganggap bahwa dalam menjalin komunikasi yang efektif, merupakan suatu hal yang bisa dikatakan cukup mudah karena hanya sekedar berbicara, nyatanya tidak hanya hal tersebut yang perlu diperhatikan. Membangun komunikasi yang efektif juga bisa dikatakan cukup mudah untuk di aplikasikan, jika kita memahami apa saja hal yang perlu diperhatikan dan kita aplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.
Faktor penghambat dalam Komunikasi Efektif dan Efisien
Dalam menciptakan komunikasi yang efektif serta efisien, tidak hanya ada faktor- faktor pendukungnya saja, akan tetapi dalama komunikasi tentu saja juga terdapat hambatan-hambatan yang akan berdampak terhambatnya atau terjalinnya sebuah komunikasi yang efektif dan efisien, Â secara garis besar, ada tiga jenis hambatan komunikasi efektif dan efisien, yaitu hambatan fisik, hambatan samantik, dan psikologis. Hambatan-hambatan diantaranya:
1) Hambatan Komunikasi
Hambatan fisik ini bisa saja atau dapat mengganggu komunikasi efektif. Dari hasil survei biasanya dapat disebabkan oleh kondisi     fisik lingkungan, pemberi pesan, maupun penerima pesan. Kondisi inilah yang dapat menghambat proses komunikasi.
2) Hambatan Semantik
Seperti yang kita ketahui terkadang dalam berkomunikasi kita sering kali mendapati ada beberapa pengucapan kalimat atau kata      yang tidak jelas, memiliki arti ganda atau biasa kita sebut dengan ambigu, serta berbeli-belit.
Hal inilah yang mungkin saja dapat menghambat dalam proses terjadinya komunikasi yang efektif dan efisien.
Selain itu ketika hambatan samantik ini terjadi, maka sangat besar kemungkinan komunikasi akan mengalami perbedaan sudut       pandang antara komunikator dan komunikan, perbedaan dalam mengartikan sebuah kalimat, serta perbedaan pemikiran.
3) Hambatan PsikologisÂ
Seperti yang kita ketahui dalam komunikasi yang efektif serta efisien, bentuk hambatan psikologis dan sosial sangat mungkin        terjadi. Contohnya, Perbedaan sudut pandang(pandangan), perbedaan nilai, perbedaan keyakinan, perbedaan pendapat, perbedaan harapan, dan lain sebagainya.
Maka dari itu perbedaan inilah yang bisa jadi dapat menyebabkan komunikasi efektif jarang tercapai serta tepat sasaran. Karena      antara komunikator (pemberi pesan) dan komunikan (penerima pesan) punya cara yang berbeda dalam memandang suatu hal atau    suatu topik.
4) Perbedaan latar belakang
Selain faktor-faktor yang sudah disebutkan, latar belakang juga bisa menjadi faktor penghambat dalam proses komunikasi yang      efektif dan efisien. Terlebih lagi jika saat komunikator tidak memahami atau kurang memahami latar belakang komunikan, dan       begitu pula sebaliknya, komunikan tidak memahami latar belakang komunikator.
Untuk mengetahui lebih detail dan lengkapnya. Sebagai contoh komunikator yang tidak memahami serta mengetahui latar            belakang maka komunikannya bisa jadi menggunakan bahasa yang sulit untuk dimengerti dan dicerna, gerakan tubuh serta raut wajah yang tentu saja tidak sesuai.
5) Persepsi yang selektif
Persepsi yang selektif juga bisa menjadi faktor penghambat komunikasi yang efektif dan juga efisien. Karena persepsi ini sendiri sering kali tidak sessuai dengan fakta yang ada atau isi pesan serta tujuan dari penyampaian pesan yang sesuai.
Persepsi ini sendiri berasal dari pengalaman atau sikap seseorang. Persepsi yang selektif sangat memungkinkan komunikan         menangkap pesan dengan makna yang bisa saja berbeda dari harapan komunikator.
6) Keterbatasan fisiologisÂ
Dikutip dari buku Business Communication: Konsep dan Aplikasi dalam Konteks Individu, Kelompok, dan Organisasi(2020) karya dari Abigail K. Dwi, dkk, pada faktor penghambat komunikasi efektif ini sering kali terjadi karena manusia punya keterbatasan fisik   yang dimiliki.
Sebagai contoh misalnya, ketika seseorang terlalu sering mendengar orang berkomunikasi, indra pendengaran pasti akan lelah.
7) Hanya menyimak sebagian isi pesan
Faktor penghambat komunikasi efektif dan efisien lainnya ialah hanya menyimak sebagian isi pesan, lalu mengalihkannya pada hallain.
Misalnya, komunikan hanya mendengar atau melihat isi pesan dengan mengabaikan faktor lainnya, seperti situasi, ekspresi wajah, raut eajah, nada bicara, serta emotikon.
Faktor pendukung dalam komunikasi Efektif dan Efisien
Dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien, tentu saja terdapat faktor-faktor pendukung untuk terjalinnya komunikasi yang efektif dan tentunya efisien. faktor-faktor pendukung inilah yang akan mempermudah bai bagi para komunikan maupun komunikator. mengapa demikian? Karna faktor pendukung ini akan menjadi tolak ukur atau acuan yang akan digunakan para komunikan maupun komunikator saat menjalin komunikasi satu sama lain.
Bagaimana suatu komunikasi harus efektif dan juga efisien, hal ini bisa dibilang tergantung pada konteks komunikasi yang dibicarakan.
Maka dari itu, dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien terdapat faktor-faktor pendukungnya, diantaranya:
1. Konteks
Maksudnya ialah, apa yang dibahas atau topik oembahasan dan pembicaraan sesuai dengan fakta dilapangan, sehingga komunikasi   dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Konteks yang tepat dapat kemarin minat para audiens. misalnya, pembahasan mengenai    menjaga imun tubuh topik ini sangat sesuai dengan keadaan saat ini dimana cuaca mengalami pancaroba sehingga menimbulkan     banyak orang sakit.
2. Konten
Maksudnya ialah, isi pesan atau topik yang disampaikan sebisa mungkin harus memiliki makna yang berarti penting untuk          diketahui oleh para pendengar. Sehingga komunikasi ini dapat berjalan dengan efektif dan tentunya efisien.
3. Kepercayaan diriÂ
Maksudnya ialah, dalam menyampaikan suatu pesan seorang komunikator sebisa mungkin harus memili kepercayaan diri yang      tinggi dalam hal menyampaikan pesan yang akan disampaikan. Agar penyampaian pesan dapat diterima dengan baik dan tentunya    tepat sasaran.
4. Adanya kontak sosial
Maksudnya ialah, dalam berkomunikasi berarti harus ada kegiatan berupa suatu kontak dengan perorangan serta banyak orang. Â Â Â Â Â Â Agar komunikasi berjalan dengan baik.
5. Adanya komunikasi
Maksudnya ialah, dalam berkomunikasi tentu harus ada yang namanya komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung      antara komunikator (pemberi pesan) dan komunikan (penerima pesan). Sehingga konunikasi berjalan dengan efektif dan efisien.
Unsur-unsur dalam komunikasi
Gary Cronkhite dalam Effendy (2000) merumuskan empat asumsi pokok komunikasi yang dapat membantu memahami komunikasi yaitu:
1. Komunikasi adalah suatu proses (communication is proses)
2. Komunikasi adalah pertukaran pesan (communication in transtactive)
3. Komunikasi adalah sebuah interaksi yang bersifat multidimensi (communication is multidimentional). Artinya karakteristik        sumber, saluran, pesan, audience, dan efek dari pesan, semuanya berdimensi kompleks. Suatu pesan, misalnya mempunyai efek      yang beragam  diantara para pendengar . Tergantung pada keyakinan, kepribadian, motif maupun pola perilaku yang spesifikasi.
4. Komunikasi adalah interaksi yang tentunya mempunyai tujuan atau maksud ganda (communication is multipurposeful).
Komunikasi Antarpribadi
Menurut Joseph A. Devito dalam Suranto (2010), komunikasi antar pribadi didefinisikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.Â
Gitosudarmo dan Agus Mulyono dalam Mulyana (2012) memaparkan serta menyampaikan bahwa konunikasi antar pribadi adalah sebuah komunikasi yang berbentuk tatap muka, interaksi orang ke orang, dua (2) arah, verbal, dan nonverbal, serta saling berbagi informasi dan perasaan antar individu dengan individu atau antar individu dengan kelompok.
Mulyana (2012), menyebutkan serta menyampaikan bahawa komunikasi antarpribadi berarti komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang tentu saja memungkinkan setiap pesertanya menangkap serta menyadari reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Ia menjelaskan bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi adalah konunikasi yang diadik yang melibatkan hanya dua orang. Demikianlah komunikasi menunjukkan pihak-pihak yang sedang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat dan mereka saling mengirim dan menerima pesan baik verbal ataupun nonverbal secara simultan dan spontan. Menurut para ahli ada tiga perspektif yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang definisi komunikasi antarpribadi, yaitu :
1. Perspektif Komponensial
Perspektif Kompenensial yaitu, definisi kemunikasi antarpribadi yang dilihat dari komponen-komponennya. Komunikasi dalam perspektif komponensial ini diartikan sebagai proses pengiriman dan menerima pesan-pesan diantara dua orang atau lebih serta diantara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang, dengan berbagai umpan balik dan efek.Â
2. Perspektif pengembangan
Perspektif pengembangan yaitu, definisi komunikasi antarpribadi yang dilihat dari “ proses pengembangannya “. Komunikasi dalam definisi ini dianggap sebagai proses  yang berkembang, yakni dari hubungan yang bersifat impersonal meningkat menjadi hubungan antarpribadi bila berdasarkan pada
a ) Data psikologis
b ) Pengetahuan yang dimiliki
c ) aturan - aturan yang ditentukan sendiri oleh para pelaku komunikasi.
3. Perspektif relasional
Perspektif relasional yaitu, merupakan sedini nia komunikasi antarpribadi yang bisa dilihat dari hubungan diantara dua orang. Hal ini karena, tanpa komunikasi interaksi antar manusia baik secara perorangan, kelompok atau organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Komunikasi ini biasanya terjalin dan berlangsung secara tatap muka, bisa juga melalui sebuah media elektronik yaitu telepon. Selain itu, komunikasi antarpribadi dapat terjadi dalam konteks satu komunikator dengan satu komunikan (komunikasi dua orang) atau satu komunikator dengan dua komunikan (komunikasi tiga orang). Lebih dari tiga orang biasanya dianggap (komunikasi kelompok).Â
Menurut Gerald A Miller dalam Suranto (2010) komunikasi antarpribadi dapat dilihat dari 3 tingkatan analisis :Â
1. Â Analisis tingkat kultural, bahwa untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain paling tidak mempunyai kesamaan kultural.
2. Â Analisis tingkat sosiologis, yaitu komunikator melakukan prediksi mengenai reaksi komunikan terhadap pesan yang disampaikan berdasarkan keanggotaan kelompok yang mempunyai aturan-aturan yang bernilai.
3.  Analisi tingkat psikologis, komunikator ataupun komunikan mampu memprediksi kejiwaan lawan bicaranya. Keefektifan          berkomunikasi dalam hubungan antarpribadi ditentukan atau ditetapakn oleh kemampuan yang kita miliki sendiri untuk             mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin disampaikan, menciptakan kesan yang kita inginkan, atau mempengaruhi orang     lain sesuai keinginan kita. Bisa kita lakukan dengan cara berlatih mengungkapkan apa maksud dari keinginan kita, menerima         respon tentang tingkah laku kita, dan memvariasikan atau spesifikasikan tingkah laku kita sampai orang lain mempersepsikannya    sebagaimana kita maksudkan. Dalam tataran antar pribadi, komunikasi relatif lebih dinamis, bersifat dua arah, komunikator dan      komunikasi sama-sama aktif saling mempertukarkan pesan ( mengirim dan menerima pesan ) untuk dimaknai dan ditanggapi       oleh pihak lainnya. Jadi, disebut komunikasi antarpribadi jika antara komunikator dan komunikan mempunyai persepsi yang         sama, saling kenal, dan tentunya  mempunyai tujuan yang sama.
Komponen-komponen Komunikasi Antarpribadi
Dalam komunikaBerikut ini merupakan komponen-komponen yang berperan dalam komunikasi antar pribadi (Suranto, 2010) :
1. Komunikator, yaitu orang yang menciptakan, memformulasikan dan menyampaikan pesan.
2. Gangguan, merupakan komponen yang menyebabkan penyimpangan atau kekeliruan pesan. Gangguan ini dapat berupa dan bersifat teknis maupun semantis.
3. Encoding, yaitu tindakan komunikator memformulasikan isi pikiran kedalam simbol-simbol, kata-kata, dan sebagainya sehingga   komunikator merasa yakin dengan pesan yang disusun dan cara penyampaiannya.
4. Komunikan, yaitu orang yang menerima pesan, menganalisis, dan menafsirkan pesan tersebut sehingga memahami maknanya.
5. Konteks Komunikasi, yaitu konteks dimana komunikasi itu berlangsung yang meliputi konteks ruang, konteks waktu, dan konteks  nilai.
6. Umpan Balik, merupakan suatu respon atau tanggapan atau reaksi yang timbul dari komunikan setelah mendapat pesan.
7. Pesan, merupakan hasil encoding berupa informasi, gagasan, ide, simbol, atau stimuli yang dapat berupa pesan verbal maupun     nonverbal.
8. Decoding, merupakan suatu proses memberi makna dari pesan yang diterima.
9. Saluran atau Media, merupakan sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari penyampai pesan          (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) yang dapat berupa media cetak, audio, maupun audiovisual.
Ciri-ciri Komunikasi AntarpribadiÂ
Berikut merupakan ciri-ciri komunikasi antarpribadi :
1. Komunikasi dua arah, maksudnya ialah konunikasi antarpribadi ini merupakan komunikasi yang saling respon satu sama lain      sehingga komunikasi terjalin dua arah karna satu sama lain saling memberikan respon.
2. Bahasa yang digunakan tidak begitu formal (nonformal), karna komunikasi ini hanya 2 orang saja dan biasanya lebih mengarah     kepada percakapan yang cukup ringan.
3. Respon yang diberikan cukup cepat atau bisa jadi spontan (secara tiba-tiba) agar komunikasi yang terjadi dapat saling mengisi, Â Â Â Â mengurangi tingkat keheningan, serta saling memperkuat satu dengan lainnya.
4. Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat, maksudnya ialah saling bertatap muka dalam satu tempat atau lokasi.
Dengan demikianlah pembahasan mengenai penerapan komunikasi yang efektif serta efisien dalam kehidupan sehari-hari, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H