Persepsi ini sendiri berasal dari pengalaman atau sikap seseorang. Persepsi yang selektif sangat memungkinkan komunikan         menangkap pesan dengan makna yang bisa saja berbeda dari harapan komunikator.
6) Keterbatasan fisiologisÂ
Dikutip dari buku Business Communication: Konsep dan Aplikasi dalam Konteks Individu, Kelompok, dan Organisasi(2020) karya dari Abigail K. Dwi, dkk, pada faktor penghambat komunikasi efektif ini sering kali terjadi karena manusia punya keterbatasan fisik   yang dimiliki.
Sebagai contoh misalnya, ketika seseorang terlalu sering mendengar orang berkomunikasi, indra pendengaran pasti akan lelah.
7) Hanya menyimak sebagian isi pesan
Faktor penghambat komunikasi efektif dan efisien lainnya ialah hanya menyimak sebagian isi pesan, lalu mengalihkannya pada hallain.
Misalnya, komunikan hanya mendengar atau melihat isi pesan dengan mengabaikan faktor lainnya, seperti situasi, ekspresi wajah, raut eajah, nada bicara, serta emotikon.
Faktor pendukung dalam komunikasi Efektif dan Efisien
Dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien, tentu saja terdapat faktor-faktor pendukung untuk terjalinnya komunikasi yang efektif dan tentunya efisien. faktor-faktor pendukung inilah yang akan mempermudah bai bagi para komunikan maupun komunikator. mengapa demikian? Karna faktor pendukung ini akan menjadi tolak ukur atau acuan yang akan digunakan para komunikan maupun komunikator saat menjalin komunikasi satu sama lain.
Bagaimana suatu komunikasi harus efektif dan juga efisien, hal ini bisa dibilang tergantung pada konteks komunikasi yang dibicarakan.
Maka dari itu, dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien terdapat faktor-faktor pendukungnya, diantaranya: