2. Perspektif pengembangan
Perspektif pengembangan yaitu, definisi komunikasi antarpribadi yang dilihat dari “ proses pengembangannya “. Komunikasi dalam definisi ini dianggap sebagai proses  yang berkembang, yakni dari hubungan yang bersifat impersonal meningkat menjadi hubungan antarpribadi bila berdasarkan pada
a ) Data psikologis
b ) Pengetahuan yang dimiliki
c ) aturan - aturan yang ditentukan sendiri oleh para pelaku komunikasi.
3. Perspektif relasional
Perspektif relasional yaitu, merupakan sedini nia komunikasi antarpribadi yang bisa dilihat dari hubungan diantara dua orang. Hal ini karena, tanpa komunikasi interaksi antar manusia baik secara perorangan, kelompok atau organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Komunikasi ini biasanya terjalin dan berlangsung secara tatap muka, bisa juga melalui sebuah media elektronik yaitu telepon. Selain itu, komunikasi antarpribadi dapat terjadi dalam konteks satu komunikator dengan satu komunikan (komunikasi dua orang) atau satu komunikator dengan dua komunikan (komunikasi tiga orang). Lebih dari tiga orang biasanya dianggap (komunikasi kelompok).Â
Menurut Gerald A Miller dalam Suranto (2010) komunikasi antarpribadi dapat dilihat dari 3 tingkatan analisis :Â
1. Â Analisis tingkat kultural, bahwa untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain paling tidak mempunyai kesamaan kultural.
2. Â Analisis tingkat sosiologis, yaitu komunikator melakukan prediksi mengenai reaksi komunikan terhadap pesan yang disampaikan berdasarkan keanggotaan kelompok yang mempunyai aturan-aturan yang bernilai.
3.  Analisi tingkat psikologis, komunikator ataupun komunikan mampu memprediksi kejiwaan lawan bicaranya. Keefektifan          berkomunikasi dalam hubungan antarpribadi ditentukan atau ditetapakn oleh kemampuan yang kita miliki sendiri untuk             mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin disampaikan, menciptakan kesan yang kita inginkan, atau mempengaruhi orang     lain sesuai keinginan kita. Bisa kita lakukan dengan cara berlatih mengungkapkan apa maksud dari keinginan kita, menerima         respon tentang tingkah laku kita, dan memvariasikan atau spesifikasikan tingkah laku kita sampai orang lain mempersepsikannya    sebagaimana kita maksudkan. Dalam tataran antar pribadi, komunikasi relatif lebih dinamis, bersifat dua arah, komunikator dan      komunikasi sama-sama aktif saling mempertukarkan pesan ( mengirim dan menerima pesan ) untuk dimaknai dan ditanggapi       oleh pihak lainnya. Jadi, disebut komunikasi antarpribadi jika antara komunikator dan komunikan mempunyai persepsi yang         sama, saling kenal, dan tentunya  mempunyai tujuan yang sama.