Mohon tunggu...
mega paulina
mega paulina Mohon Tunggu... Freelancer - S3

hai saya mega dan hobi menulis cerita cerpen, senang bertemu dengan anda!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mayat Menangis

30 Maret 2023   19:12 Diperbarui: 30 Maret 2023   19:37 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : walpaperhd.com

Tiba-tiba, Yola jatuh tersungkur ke tanah, seperti sedang diserang oleh kekuatan gaib. Mereka berusaha untuk menolong Yola, namun tidak berhasil. Yola mati mengenaskan di tempat itu. Jari-Jari Yola seketika patah. Tubuhnya meringkuk seperti ada yang menariknya dari atas. Dengan sadis, Yola mulai memuntahkan banyak sekali darah dari mulutnya. 

"Yuni tolong Yun, sakit!" Teriak Yola dengan suara yang merintih.

whatsapp-image-2023-03-27-at-21-47-40-1-642581084943475e3c3773c2.jpeg
whatsapp-image-2023-03-27-at-21-47-40-1-642581084943475e3c3773c2.jpeg
Tiba-tiba muncul seorang kakek misterius yang membawa tongkat dengan pakaian tradisonal Jawa. Kakek tersebut berkata "Cu, ini adalah hal terburuk yang sampean pernah lakukan. Sekarang roh-roh jahat ini marah dan bisa saja menghantui kalian sampai hayat menjemput. Kakek cuma bisa menolong kalian keluar dari rumah sakit ini, tetapi tidak dapat menolong teman kalian yang sudah mati mengenaskan ini. Kakek merasa sangat kasihan. Karena teman kalian ini sukmanya dicuri dan sedang tersesat dialam ghoib."

"Monggo kek, maafkan kami. Kami tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana cara mengangkut teman kami yang sudah tiada ini." kata Sita seraya menangis.

Kakek tersebut hanya tertawa lalu, mengunakan tongkatnya yang terlihat bersinar terang. Kakek itu menghentakkan tongkatnya, cahaya kelabu muncul dengan sangat dahsyat. Seketika mereka kembali ke halaman depan rumah sakit. 

Dera, Andra, Sita, Yuni, dan Tony kembali dengan selamat. Tak lama kemudian kakek itu menghilang dari pandangan mereka. Mereka mulai menyadari bahwa mereka selamat. Tetapi tidak dengan Yola. Tubuhnya tidak kembali ke halaman depan rumah sakit itu. Tony panik dan bergegas lari kembali ke lorong gelap nan misterius itu. Sita, Yuni Dera dan Andra bergegas mengejar Tony hingga ke lorong misterius itu. Tetapi nahasnya lorong tersebut hilang dan hanya tergantikan oleh tembok dan kayu-kayu yang sudah mulai lapuk. Tony menangis dengan keras.

"Yol kamu dimana! Yol pulang Yol! Agghhh!" Teriak Tony.

"Udah Ton, kita mendingan pulang aja. Kita ceritain semua ke orangtuanya Yola. Dan kita juga lapor polisi aja Ton." Kata Dera.

Mereka pun pulang tampa Yola dan keesokan harinya menceritakan kejadian aneh tersebut kepada orangtua Yola dan Polisi. Polisi tidak percaya. Namun, karena urban warga sekitar polisi tidak berani menanggapi kasus Yola. Yola hilang dan tidak pernah ditemukan lagi.

Sesampainya di rumah, Dera merasa masih dihantui oleh kejadian di dalam rumah sakit tersebut. Setiap malam, ia terus dihantui oleh mimpi buruk dan bayangan-bayangan mengerikan. Ia merasa semakin terganggu dan tertekan dengan kejadian tersebut.

Suatu hari, Dera memutuskan untuk berbicara dengan orang tua dan teman-temannya tentang kejadian yang menimpanya di rumah sakit tersebut. Namun sayangnya, tidak ada yang mempercayai ceritanya dan menganggap bahwa Dera hanya mengalami mimpi buruk semata. Karena tekanan yang semakin bertambah, Dera mulai terlihat semakin lemah dan stres. Ia mulai mengalami kecemasan yang berlebihan dan tidak mampu lagi beraktivitas seperti biasanya. Akhirnya, Dera dinyatakan mengalami trauma psikis dan direkomendasikan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun