Hitt, seorang penulis lepas di Brooklyn menuliskan pengalamannya dalam pengasuhan anak, "Saya menekankan bahwa buah-buahan, sayuran, serta protein baik untuk tubuh mereka. Tetapi saya tidak suka memberitahu mereka seperti, 'Kamu harus makan itu' atau, 'Ini buruk untukmu.'"
Lebih baik, beri pemahaman pada anak bahwa pola makan yang seimbang itu diperlukan. Misalnya dalam sekali makan kita perlu karbohidrat, protein, hingga vitamin dari sayuran. Namun, jangan juga membatasi anak untuk mencoba makanan lainnya.Â
Beri tahu juga fungsi kandungan-kandungan itu di dalam tubuh. Jika orangtua memang menginginkan anak untuk diet, sebaiknya segera cari ahli gizi yang paham kondisi tubuh dan asupan anak.Â
Contohkan kebiasaan makan sehatÂ
Dianne Neumark-Sztainer, seorang penulis dan peneliti di Universitas Minnesota, School of Public Health mengatakan bahwa anak-anak makan lebih sehat jika orangtua mencontohkannya. Citra terhadap makanan ini bisa menjadi panutan bagi anak hingga ia dewasa.Â
Jika anak terbiasa menerima komentar seperti "makan makanan itu tidak baik bagi tubuh" anak akan mengingat makanan itu sebagai suatu hal yang berbahaya.Â
Selain itu, orangtua juga dapat makan bersama anak sesering mungkin. Berikan penjelasan perihal nutrisi makanan yang sedang ia konsumsi. Anak akan lebih mengingat jika pengajaran yang dilakukan orangtua dibarengi dengan praktik.Â
Selain itu, dialog di setiap tahap perkembangan mereka dapat membantu menumbuhkan kebiasaan sehat seumur hidup. Selain hal tersebut, coba untuk melibatkan anak ketika berbelanja bahan masakan guna mengenalkan mereka pada makanan sejak usia dini.Â
Untuk mengembangkan selera, terus coba untuk memberikan makanan yang kurang mereka sentuh secara perlahan. Ini berguna untuk menghindari anak memilih-milih makanan. Ajarkan secara sabar dan beri pengertian bahwa makanan tersebut tidak seburuk yang mereka pikirkan.Â
Ajarkan untuk tidak merendahkan selera makan orang lain karena mereka dapat menginternalisasi komentar negatif. Anak yang diajarkan untuk memandang rendah makanan akan secara tiba-tiba mengatakannya, bahkan di depan orang lain.Â
Orangtua juga dapat menerapkan aturan lain seperti anak harus mencoba sesuatu sebelum mengatakan tidak menyukainya. Setidaknya, meskipun begitu, tetapi anak tahu bahwa siapa pun bisa memakan makanan itu dan rasanya tidak terlalu buruk.Â