Pikiran-pikiran yang diawali dengan frasa "coba saja kalau..." pun kerap muncul, seperti "coba saja kalau aku tak gemuk, pasti ibuku akan menyayangiku."Â
Selain psikis, kekerasan emosional ini juga dapat berdampak pada fisik korban. Dalam penelitian tahun 2014, Curtis dan Loomans mengungkapkan bahwa perbincangan negatif soal tubuh dapat membawa seseorang pada mekanisme koping yang salah.Â
Korban cenderung akan melakukan tindakan yang semakin membahayakan dirinya, seperti pola makan semakin tak terkontrol, sebagai pereda stres dan tekanan.Â
Apabila tak ditangani dengan tepat, korban tentu akan mengalami gangguan kesehatan yang bisa menyerang fisik mereka, seperti bulimia dan anoreksia.Â
Hal tersebut tentu sangat berbahaya karena bisa membuka gerbang potensi untuk penyakit lainnya menjangkiti tubuh korban.
Percaya diri
Untuk bangkit dari komentar body shaming pasti tidaklah mudah. Perlu dimiliki tekad dan niat yang kuat terlebih dahulu sebelum memulainya.Â
Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan adalah menerima segala kekurangan dan kelebihan di dalam diri kita.Â
Terkadang, perasaan insecure yang berlebihan dapat melelahkan karena dapat menutup potensi diri lainnya.Â
Banyak dari kita yang justru membuang-buang waktu dengan hanya berfokus pada fisik semata.Â
Alih-alih insecure, cobalah untuk memahami dan menerima diri sendiri sehingga akan muncul pola pikir body positivity.Â