Branding atau pencitraan merek yang tepat sasaran juga seharusnya tidak luput dari perhatian perusahaan lokal.
Yaumi menggarisbawahi bahwa branding tidak lah sebatas packaging atau visual, melainkan tentang bagaimana perusahaan membangun koneksi dengan para konsumennya.
Dalam beberapa kesempatan, Base Friends, sebutan bagi para konsumen loyal BASE, sering kali dilibatkan dalam seminar dan pelatihan virtual yang tidak hanya membahas seputar perawatan kulit, melainkan isu-isu nyata yang dihadapi di kehidupan sehari-hari.
Upaya ini dilakukan BASE dalam rangka mempererat hubungan dengan para konsumennya, di samping dari adanya konten-konten edukatif di media sosial yang setiap hari mereka gencarkan.
Yaumi menambahkan, bahwa dalam melakukan pendekatan dengan para calon konsumennya, mereka menempuh cara berbeda yang disesuaikan dengan karakteristik tertentu, seperti usia dan generasi.
Walau sering dianggap mirip, perilaku generasi milenial dengan generasi Z--target pasar utama dari perusahaan ini--dalam mengetahui, meriset, dan membeli produk nyatanya berbeda.
Dari pengamatannya, BASE menemui bahwa konsumen milenial terbiasa menggunakan platform seperti Instagram, YouTube, Google, atau sarana lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai produk yang akan dibeli, baru kemudian mengunjungi marketplace untuk berbelanja.
Sedangkan, konsumen dari generasi Z cenderung mendapat informasi mengenai produk mereka melalui platform seperti TikTok yang dikenal familiar dengan konten-konten viralnya.
Kerendahan hati dalam memimpin
Selama merancang produknya, BASE juga senantiasa melibatkan suara-suara dari para calon pengguna untuk mengetahui kebutuhan mereka.
Produk sunscreen (tabir surya) mereka adalah salah satu buktinya; hadir dengan formulasi yang melindungi kulit dari paparan blue light radiation yang disebabkan oleh gadget serta radikal bebas dari lingkungan.