Tak meratanya akses profesionalÂ
Meskipun sosialisasi kesehatan mental sedang naik daun. Akan tetapi, hal ini hanya sampai di wilayah-wilayah perkotaan atau yang memiliki akses informasi memadai.Â
Bagi wilayah terpencil, informasi terkait kesehatan mental masih sangat minim.Â
Selain kendala akses informasi, kendala lainnya adalah di penanganan oleh profesional.Â
Menurut data Kemenkes, sampai hari ini jumlah psikiater untuk pelayanan kesehatan mental hanya sebanham 1.053 orang.Â
Artinya, satu psikiater melayani sekitar 250.000 penduduk. Oleh karena itu, hal ini juga merupakan salah satu beban pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia.Â
Benny juga menuturkan masalah akses ini dapat berujung pada tindakan self-diagnose. Selain jumlah profesional yang sedikit, biaya pengobatan yang belum merata juga menjadi faktor maraknya tindakan tersebut.Â
Apalagi, harga obat dan perawatan bagi pasien tak tergolong murah. Pun juga perawatan harus dilakukan pasien secara rutin.Â
Fenomena diagnosis mandiriÂ
Meruntut dari faktor ekonomi, faktor-faktor lain, seperti mudahnya akses internet juga menjadi salah satu penyebab banyaknya fenomena self-diagnose.Â
Selain itu, maraknya romantisasi gangguan mental yang beredar di media sosial juga menjadi faktor terjadinya fenomena ini.Â