Melansir dari Forbes, melihat dan berefleksi terhadap diri sendiri menjadi kunci utama.Â
Refleksi diri dapat memupuk kita agar lebih fokus mengembangkan potensi diri dan mengurangi kekhawatiran terhadap kekurangan diri.Â
Apabila telah percaya bahwa kita juga punya kelebihan, rasa percaya diri dan keberanian akan meningkat sehingga speak up dapat lebih mudah dilakukan.Â
Kedua adalah jangan terlalu memikirkan perkataan orang lain. Saat melakukan body shaming, orang-orang tersebut cenderung tak memikirkan bagaimana dampaknya terhadap diri kita.Â
Oleh karena itu, mengutarakan keresahan bahwa tindakan mereka itu salah adalah hal positif karena dapat mengedukasi sekaligus menegurnya.Â
Tentunya, saat berbicara, gunakanlah komunikasi asertif agar mereka dapat memahami kita.Â
Terakhir adalah terapkan pola pikir bahwa kalau tak mulai berbicara, mereka dapat menyakiti lebih banyak orang.Â
Mereka yang melakukan body shaming, terkadang tak hanya mengutarakannya pada satu orang.Â
Hal itu dapat menyebabkan lebih banyak orang terluka karena perkataannya.Â
Dengan speak up, secara tidak langsung kita dapat membantu menghentikan rantai tersebut.Â
Dengarkan perjalanan Purnia Indah, seorang influencer plus size yang kerap menerima body shaming, melalui siniar (podcast) Semua Bisa Cantik bertajuk "Berani Speak Up untuk Diri Sendiri" di Spotify.Â