2. Soren Kierkegaard
     Menurutnya eksistensi manusia adalah suatu eksistensi yang di pilih dalam kebebasan (suatu perbuatan yang harus dilakukan untuk dirinya sendiri). Menurutnya kebenaran itu adalah kebenaran untuk dirinya sendiri. Mengapa demikian, karena para filsuf sebelumnya hanya melihat dalam segi teoritis/ konsepsi saja yang bersifat objektif dalam mencari kebenaran.Â
3. Martin Buber
    Menurutnya eksistensialisme adalah eksistensi manusia tidaklah murni dari individualis semata, menurutnya dengan adanya relasi sesama maka dapat menunjukkan eksistensi dirinya dan teman relasinya tersebut. menurut martin burber relasi ada dua yaitu relasi terhadap barang-barang yang disebut (aku-itu) dan relasi terhadap semua manusia dan Tuhan.Â
4. Martin Heideger
    Menurutnya eksiatensialisme lebih dikenal sebagai bentuk gaya berfilsafat pokok utamanya adalah manusia denga cara keberadaanya ditengah makhluk-makhluk lainnya. Pemikiran ini cocok dengan humanisme. Dimana manusia yang memanusiakan manusia.
 5. Karl Jesper
    Ia mempunyai pemikiran bahwa manusia itu mempunyai sebuah kebebasan, kebenasan yang seutuhnya atau sebebas-bebasnya tetapi nanti pada ujungnya manusia itu akan mempunyai sebuah keterbatasan. Jesper menyebutkan keterbatas itu ada 4 yaitu penderitaan, perjuangan, kebersalahan dan kematian.Â
6. Paul Tillich
     Paul Tillich mengartikan eksistensialisme menjadi  3 kategori yaitu sebagai pandangan hidup, sebagai gerakan protes,dan sebagai ungkapan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa eksistensialisme bersifat universal (menyeluruh).
 7. Gabriel marcel