Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menciptakan Paradigma Baru tentang Produktivitas dan Kontribusi Lansia dalam Konteks Dunia Kerja

27 April 2024   19:37 Diperbarui: 29 April 2024   11:25 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menilai kontribusi lansia dalam dunia kerja, penting untuk melihat melampaui angka dan statistik usia, dan mengakui nilai yang mereka bawa ke meja.

Lansia sering kali memiliki keterampilan antarpersonal yang kuat, kemampuan pemecahan masalah yang matang, dan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.

Mereka juga dapat membawa perspektif yang berbeda dan solusi kreatif untuk mengatasi tantangan yang kompleks.

Dengan demikian, mendefinisikan ulang lansia dalam konteks kerja tidak hanya tentang menyesuaikan batas usia, tetapi juga tentang mengubah paradigma tentang siapa yang dianggap berharga dan produktif dalam dunia kerja.

Dengan pengertian ini, perusahaan dapat mulai melihat lansia sebagai aset berharga yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai tujuan bisnis mereka.

Ini juga memberikan kesempatan bagi lansia untuk tetap aktif, terlibat, dan relevan dalam lingkungan kerja yang terus berubah.

Dengan demikian, mendefinisikan kembali lansia dalam konteks kerja adalah langkah penting menuju inklusi yang lebih besar dan penghargaan atas keragaman dan nilai yang dibawa oleh seluruh anggota tenaga kerja.

Plus-Minus Memperkerjakan Lansia

Keputusan untuk mempekerjakan lansia dalam sebuah perusahaan adalah langkah yang membutuhkan pertimbangan matang terhadap berbagai faktor, termasuk manfaat dan tantangan yang terkait.

Meninjau plus-minus mempekerjakan lansia membantu perusahaan memahami konsekuensi potensial dari keputusan tersebut, serta mempersiapkan langkah-langkah yang tepat untuk memaksimalkan manfaat dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul.

  • Plus Memperkerjakan Lansia

Salah satu keuntungan paling mencolok dari mempekerjakan lansia adalah pengalaman dan pengetahuan yang luas yang mereka bawa ke meja.

Lansia sering telah menghabiskan puluhan tahun di berbagai industri dan posisi, memperoleh wawasan yang berharga tentang praktek terbaik, tren industri, dan strategi yang efektif.

Pengalaman ini dapat membantu perusahaan menghindari kesalahan yang sama, menghadapi tantangan dengan lebih bijaksana, dan mencapai tujuan bisnis dengan lebih efisien.

Selain itu, lansia sering kali memiliki keterampilan antarpersonal yang matang dan kemampuan komunikasi yang kuat.

Mereka telah belajar bagaimana bekerja dalam tim, menangani konflik, dan membangun hubungan yang berkelanjutan dengan rekan kerja dan klien.

Kemampuan ini sangat berharga dalam menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan produktif, di mana ide-ide dapat bertukar dengan lancar dan solusi dapat ditemukan secara efektif.

Di samping itu, lansia sering dikenal karena kestabilan dan dedikasi mereka terhadap pekerjaan.

Mereka biasanya memiliki tingkat absensi yang lebih rendah dan loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan tempat mereka bekerja.

Hal ini dapat mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan yang berkaitan dengan pergantian karyawan, serta menciptakan budaya perusahaan yang kuat yang mendorong pertumbuhan dan inovasi.

  • Minus Memperkerjakan Lansia

Meskipun banyak manfaat yang terkait dengan mempekerjakan lansia, ada juga beberapa tantangan yang perlu diatasi.

Salah satu tantangan utama adalah masalah kesehatan yang mungkin timbul seiring dengan pertambahan usia.

Lansia mungkin menghadapi masalah kesehatan kronis atau menanggapi stres secara berbeda daripada karyawan yang lebih muda.

Perusahaan perlu memastikan bahwa mereka menyediakan lingkungan kerja yang aman dan mendukung, serta aksesibilitas terhadap layanan kesehatan yang diperlukan untuk menjaga kesejahteraan karyawan lansia.

Selain itu, ada kemungkinan bahwa lansia mungkin mengalami kesenjangan keterampilan dalam teknologi atau tren industri terbaru.

Perusahaan mungkin perlu menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pelatihan tambahan atau pengembangan keterampilan untuk membantu lansia tetap relevan dalam lingkungan kerja yang berubah dengan cepat.

Ini bisa melibatkan penyediaan kursus pelatihan atau mentorship program yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan karyawan lansia.

Tantangan lain yang mungkin dihadapi perusahaan adalah persepsi masyarakat terhadap produktivitas dan nilai karyawan lansia.

Meskipun terjadi pergeseran paradigma yang lambat, masih ada stereotip yang persisten tentang kemampuan kerja lansia, yang dapat memengaruhi pemilihan mereka dalam proses rekrutmen atau promosi.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk terus mempromosikan inklusi dan keberagaman dalam tempat kerja, serta memberikan kesempatan yang adil dan setara bagi semua karyawan, tanpa memandang usia.

Persiapan Lansia untuk Memulai Kembali Bekerja

Bagi lansia yang memutuskan untuk kembali ke dunia kerja setelah masa pensiun atau hiatus karier, persiapan yang cermat dan terencana adalah kunci untuk menghadapi transisi dengan sukses.

Memulai kembali bekerja setelah absen dalam lingkungan kerja dapat menjadi pengalaman yang menantang, tetapi dengan pendekatan yang tepat, lansia dapat memanfaatkan pengalaman dan keterampilan mereka untuk menemukan kesuksesan dalam peran baru mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun