Biasanya, outline berisi ide pokok dari setiap paragraf yang akan ditulis. Anda dapat menggunakan cara keempat dalam menulis artikel ini sebagai referensi. Jika Anda tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang akan Anda tulis, artikel tidak akan selesai dan tidak akan memiliki kesimpulan yang tegas.
5. Menyunting Draft Artikel
Tips kelima adalah melakukan proses penyuntingan terhadap draft artikel yang telah Anda tulis. Setelah Anda selesai membuat outline, langkah berikutnya adalah membuat draft tulisan. Draft dapat berupa tulisan yang sudah hampir selesai atau bahkan sudah selesai sepenuhnya.
Selanjutnya, lakukan penyuntingan terhadap draft tersebut sesuai dengan outline yang telah Anda buat. Proses ini penting untuk memastikan apakah struktur artikel sudah sesuai dengan outline, mulai dari pembukaan hingga kesimpulan.
6. Memeriksa Ulang Artikel yang Telah Ditulis
Langkah keenam dalam menulis artikel adalah melakukan pemeriksaan ulang terhadap artikel yang telah Anda tulis. Dalam proses penulisan, seringkali terjadi kesalahan ketik yang dapat mengganggu kenyamanan saat membaca.
Periksalah kembali artikel Anda mulai dari judul, kalimat pembuka, setiap paragraf, hingga kesimpulan. Pastikan juga Anda telah mengikuti aturan tata bahasa dengan benar.
Jika artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia, periksa pula aturan yang terdapat dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) untuk memastikan kebenaran penggunaan bahasa. Jika artikel ditulis dalam Bahasa Inggris, periksa tata bahasa dan aturan yang digunakan dalam bahasa tersebut.
7. Membuat Artikel dengan Gambaran Visual
Dalam tips terakhir, penting untuk memberikan tambahan elemen visual dalam artikel yang Anda tulis. Visualisasi memiliki peran penting dalam meningkatkan daya tarik artikel. Hal ini dapat berupa gambar atau komik pendek yang menggambarkan tema yang dibahas dalam artikel.
Tulisan saja seringkali kurang mampu menarik minat pembaca. Namun, dengan menambahkan elemen visual yang tepat, pembaca akan merasa lebih tertarik untuk membaca artikel Anda. Visualisasi tersebut dapat memberikan dukungan visual, memperjelas konsep, atau mengilustrasikan informasi yang disampaikan dalam artikel. Dengan adanya elemen visual, artikel Anda akan menjadi lebih menarik dan mengundang minat pembaca.