“Saya berharap agar pembelajaran pada tahun ajaran baru ini benar-benar efektif untuk proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan karakter siswa-siswi kita. Sehingga, kita benar-benar bisa menekan terjadinya learning loss dan character loss seperti yang kita khawatirkan selama ini,” tegas Khofifah.
Kepada para orang tua/wali siswa, Khofifah juga meminta untuk turut berpartisipasi aktif dalam proses belajar putra-putrinya, yang selama masa pandemi Covid-19 ini masih dilaksanakan dengan metode pembelajaran jarak jauh.
“Mohon luangkan waktu untuk mendampingi putra-putrinya dalam belajar, dan aktif bekomunikasi dengan para gurunya mengenai perkembangan belajar putra-putrinya,” harap Khofifah.
PLS Daring, Sekolah Manfaatkan Virtual
Sementara itu, pemanfaatan teknologi virtual dilakukan SMA/SMK di Jawa Timur selama MPLS daring pekan ini. Sebagian bahkan dengan kreatif mengemas kegiatan memanfaatkan sarana TIK yang dimiliki.
SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Kabupaten Malang misalnya, mengemas PLS dalam kegiatan Mastasiba (masa taarif siswa baru) secara live zoom, sekaligus menyediakan streaming Youtube setiap harinya. Pembukaan Mastasiba ini dilakukan cukup menghadirkan perwakilan siswa baru.
Mastasiba daring SMK Mutu harus diikuti setidaknya 864 siswa baru dari semua program keahlian yang ada. Kebetulan SMK Mutu sendiri punya kelengkapan dan sarana pendukung pembelajaran virtual memadai, yang jug punya Kelas Industri kerja sama dengan Samsung Technology.
Hal serupa dilakukan di SMK Muhammadiyah 5 (Malvocs) Kepanjen. Selama MPLS daring, SMK ini lebih memanfatkan aplikasi live Youtube, yang bisa diikuti semua siswa barunya.
Sementara, di SMAN 1 Turen dan SMAN 1 Dampit lebih memanfaatkan kelas laboratorium multimedia dan TIK selama kegiatan PLS daring ini. Di SMAN 1 Turen misalnya, pengambilan gambar penyampaian materi PLS dilakukan secara langsung, kemudian ditransfer ulang untuk bisa dikuti semua siswa baru melalui zoom meting. (*)