Gubernur Khofifah saat pembukaan MPLS 2020/2021 di Gedung Negara Grahadi, Senin (12/7/2021). (dok.Humas Pemprov Jatim)
MASA Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tingkat SMA/SMK dan SLB di Jawa Timur tahun ajaran 2020/2021 resmi dimulai hari ini, Senin (12/7/2021). Hingga lima hari kedepan, MPLS harus digelar secara daring karena masih dalam status PKKM Darurat.
Tidak ada seremoni khusus tersentral ada MPLS SMA/SMK/SLB seperti dilakukan tahun lalu. Meski begitu, secara khusus Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan beberapa pesan pentingnya. Apa saja itu?
Gubernur Khofifah berharap MPLS mampu menyiapkan mental siswa yang baru memasuki masa pembelajaran di SMA, SMK, dan SLB. Selain itu, juga mampu menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif di masa pandemi Covid-19 ini.
“Meski harus dilakukan secara daring, namun lewat MPLS ini akan tercipta interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya. Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan,” ujar Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi Surabaya, Senin (12/7) pagi.
Khofifah menyebut, jenjang pendidikan SMA/SMK/SLB sangat berbeda dari jenjang sebelumnya karena merupakan fase transisi penting sebelum kelak menapaki dunia kerja atau akademik di perguruan tinggi.
Oleh karena itu, lanjutnya, dibutuhkan niat dan tekad yang bulat disertai dengan semangat belajar yang tinggi, agar seluruh siswa sukses selama menyelesaikan pendidikan di SMA/SMK/SLB.
Khofifah mengungkapkan, meski Jawa Timur masih berjibaku dengan pandemi Covid-19, sejumlah prestasi terus berhasil diraih para pelajar, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Hal ini menjadi bukti bahwa pelajar Jawa Timur memiliki semangat juang dan pantang menyerah yang luar biasa.
Bahkan, tegas Khofifah, di antara provinsi lainnya, siswa di Jawa Timur menjadi yang terbanyak lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) baik jalur reguler maupun KIP Perguruan Tinggi Tahun 2021.
"Jadi, jangan pernah menyerah, terus semangat,” tegas Gubernur Khofifah.
Pesan Gubernur juga disampaikan kepada para kepala sekolah dan guru, agar menyiapkan pelaksanaan tahun ajaran baru 2021/2022 dengan sebaik-baiknya, pada aspek sistem pembelajaran maupun kualitas sumber daya manusianya. Ditegaskan, pengalaman penyelenggaraan proses belajar-mengajar selama pandemi Covid-19 sebelumnya hendaknya dievaluasi secara komprehensif dan segera dicarikan solusi terbaik terhadap berbagai permasalahan yang ada.
“Saya berharap agar pembelajaran pada tahun ajaran baru ini benar-benar efektif untuk proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan karakter siswa-siswi kita. Sehingga, kita benar-benar bisa menekan terjadinya learning loss dan character loss seperti yang kita khawatirkan selama ini,” tegas Khofifah.
Kepada para orang tua/wali siswa, Khofifah juga meminta untuk turut berpartisipasi aktif dalam proses belajar putra-putrinya, yang selama masa pandemi Covid-19 ini masih dilaksanakan dengan metode pembelajaran jarak jauh.
“Mohon luangkan waktu untuk mendampingi putra-putrinya dalam belajar, dan aktif bekomunikasi dengan para gurunya mengenai perkembangan belajar putra-putrinya,” harap Khofifah.
PLS Daring, Sekolah Manfaatkan Virtual
Sementara itu, pemanfaatan teknologi virtual dilakukan SMA/SMK di Jawa Timur selama MPLS daring pekan ini. Sebagian bahkan dengan kreatif mengemas kegiatan memanfaatkan sarana TIK yang dimiliki.
SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Kabupaten Malang misalnya, mengemas PLS dalam kegiatan Mastasiba (masa taarif siswa baru) secara live zoom, sekaligus menyediakan streaming Youtube setiap harinya. Pembukaan Mastasiba ini dilakukan cukup menghadirkan perwakilan siswa baru.
Mastasiba daring SMK Mutu harus diikuti setidaknya 864 siswa baru dari semua program keahlian yang ada. Kebetulan SMK Mutu sendiri punya kelengkapan dan sarana pendukung pembelajaran virtual memadai, yang jug punya Kelas Industri kerja sama dengan Samsung Technology.
Hal serupa dilakukan di SMK Muhammadiyah 5 (Malvocs) Kepanjen. Selama MPLS daring, SMK ini lebih memanfatkan aplikasi live Youtube, yang bisa diikuti semua siswa barunya.
Sementara, di SMAN 1 Turen dan SMAN 1 Dampit lebih memanfaatkan kelas laboratorium multimedia dan TIK selama kegiatan PLS daring ini. Di SMAN 1 Turen misalnya, pengambilan gambar penyampaian materi PLS dilakukan secara langsung, kemudian ditransfer ulang untuk bisa dikuti semua siswa baru melalui zoom meting. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H