Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Serapan Kerja Rendah Masa Pandemi, Masih Adakah Solusi?

11 April 2021   18:37 Diperbarui: 11 April 2021   18:51 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, dalam sesi seminar Pemuda Wirausaha yang diinisiasi Millenial Job Center EJSC Jatim. (dokpri)

Wirausaha pemula ini yang kini trend disebut sebagai start up. Usaha ekonomi kreatif yang kemudian banyak dicoba para start up ini. Dengan keseriusan, maka jajanan camilan yang cukup diolah sendirian di dapur rumah misalnya, bisa jadi bisnis startup menjanjikan. Atau, lihat saja lapak berbagai jenis minuman aneka rasadengan kemasan cantik (cupping) saja, kini lebih digandrungi anak muda.

Pilihan freelancer ataupun enterprener memang tidak mengenal jenjang karir dan jaminan hari tua. Tetapi, jangan salah karena keduanya tetap bisa eksis dijalani dalam situasi apapun. Dibanding pekerjaan apapun lainnya, freelancer tidak mengenal segmentasi pasar dan bisa menyasar konsumen lebih luas untuk semua kalangan.


Eksis Menekuni Start Up, Syaratanya?

Menjalani startup bagi kalangan milenial, gampang-gampang susah sih. Gampang karena bisa dijalani kapan dan dimana pun. Sulitnya, lebih banyak bermula dari etos dan daya juang si pelaku.

Kaum muda milenial, dikenali memiliki emosi dan ekspektasi yang cenderung labil. Start up kerap banyak dijalani sekadar coba-coba, atau dengan harapan kesuksesan sangat tinggi. Ujung-ujungnya, jika mengalami sedikit saja kegagalan bisa menjadi keputusasaan start up milenial.

Zulham A Mubarok, direktur Milenial Utas Malang, mengakui kerap menghadapi kelabilan para strat up anak muda ini. Obsesi dan harapan besar yang diusung komunitas yang memberdayakan potensi enterprener milenial di setiap desa di Kabupaten Malang ini pun, masih kerap tersandung sifat labil anak muda yang bisa melemahkan ini.

Keberadaan supporting system dan intervensi banyak pihak menjadi hal yang dibutuhkan. Pemerintah Jawa Timur melalui Milenial Job Center East Java Super Corridor(MJC-EJSC) Bakorwil III Jatim setidaknya telah memulainya, salah satunya dengan menelurkan program Pemuda Wirausaha (Perwira).

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan tantangannya bagi para start up milenial melalui program ini. Karena, bagaimanapun kalangan muda milenial harus bersiap menghadapi kelangsungan hidupnya kelak. Terlebih, dalam masa transisi di tengah kelangkaan lapangan kerja dan keterpurukan ekonomi akibat pandemi kini.

Menurut Wagub Emil Dardak, masalah besar yang kerap menjadi kendala start up adalah keengganan milenial pada kegagalan pertama. Padahal, lanjutnya, kegagalan demi kegagalan menjadi bagian dari kesuksesan berwirausaha itu sendiri.

Karena itu, keberadaan MJC-EJSC Jatim ini yang akan banyak mewadahi komunitas (milenial) dengan talenta masing-masing untuk bisa mewujudkan impian menjalankan start up atau peluang kerja. Yang dilakukan seperti memberikan advisory (pembinaan), penguatan keahlian, hingga akses permodalan. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun