Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Serapan Kerja Rendah Masa Pandemi, Masih Adakah Solusi?

11 April 2021   18:37 Diperbarui: 11 April 2021   18:51 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, dalam sesi seminar Pemuda Wirausaha yang diinisiasi Millenial Job Center EJSC Jatim. (dokpri)

Berkurangnya kesempatan dan serapan kerja ini pula yang dialami pihak SMK melalui Bursa Kerja Khusus (BKK) yang ada. Pihak BKK SMK MUTU Gondanglegi Kabupaten Malang misalnya, menyebut ada penyusutan lebih dari 10 persen kesempatan rekrutmen calon pekerja setahun terakhir.

Meski begitu, kondisi ini tak lantas menyurutkan pihak BKK SMK MUTU dalam memfasilitasi (calon) lulusannya mendapatkan pekerjaan pertama. Pada 9-10 April 2021 ini misalnya, dilakukan virtual job fair SMK MUTU bekerja sama dengan Top Karir Indonesia, melibatkan 48 perusahaan ternama dan diikuti lebih dari 1.000 pencari kerja.

Hasilnya, berdasarkan entry data pelamar yang masuk, tercatat 900 pelamar merupakan siswa kelas XII dan alumni SMK MUTU, sisanya masyarakat umum. Selanjutnya, mereka akan mendapatkan panggilan dari perusahaan yang dituju tersebut melalui akun masing-masing pelamar.


Freelancer dan Entreprener, Pilihan Praktis!

Sulitnya mendapatkan pekerjaan dan penghasilan masa pandemi kini menjadi tantangan yang harus dihadapi dan diantisipasi. Tak terkecuali, para milenial kini pun dihadapkan pada pilihan untuk tidak semata bergantung pada rekrutmen dan lapangan kerja.

Kaum muda sebenarnya diuntungkan dengan perkembangan dan trend pemanfaatan teknologi digital. Sebagai milenial, kelompok usia ini tentu lebih melek dan mudah beradaptasi. Dan kini, pilihan praktis harus pandai-pandai dibuat, agar tidak terlalu lama tersandera masa sulit pandemi.

Setiap orang, termasuk milenial, sejatinya punya kompetensi bahkan profesional, di bidang masing-masing. Kompetensi kerja dan yang bisa dilakukan ini berlatang pendidikan tertentu sebelumnya, atau mungkin didapat dari hobi dan otodidak. Manakala tidak ada tempat kerja yang bisa menampung, maka tidak lantas tidak dibutuhkan sama sekali kemampuan dan keahlian mereka.

Nah, kesempatan kerja dalam kondisi demikian pun bisa diciptakan sendiri. Menjadi freelancer yang melayani kebutuhan jasa konsumen, atau berwirausaha dengan berjejaring bisa jadi pilihan paling praktis.

Menjamurnya pekerjaan ojek online (ojol) jauh sebelum pandemi, setidaknya bisa menjadi contoh. Pekerjaan yang kemudian berkembang menjadi layanan pesan-antar dengan bantuan aplikasi digital berbasis android. Tak ada pendidikan khusus, siapapun bisa menjajal pekerjaan freelance ini. Tak peduli guru, pekerja serabutan, mahasiswa, atau bahkan sudah karyawan/pegawai, banyak yang nyambi pekerjaan sampingan ini.

Freelancer ini juga merambah dalam bentuk online shopping (jual-beli online), memanfaatkan marketplace yang sudah puluhan jumlahnya di media sosial. Ini banyak didominasi milenial, karena lagi-lagi mereka paling cepat akrab dan cukup sering ber-medsos. Bahkan, para ibu rumah tangga tidak sedikit yang memanfaatkan cara baru berbisnis menambah uang belanja ini.

Bagaimana dengan enterprener? Jenis wirausaha sejatinya juga bergantung basis pekerjaan yang dilakukan. Jenis pabrikan memang butuh banyak tenaga kerja, atau investasi modal pada jenis penjualan dan perdagangan. Maka, jenis usaha berbekal keterampilan atau yang sedikit modal bisa dicoba. Tentunya juga, yang minim resiko bisnisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun