Berlari menjauh adalah kata tiga arah,Â
Kau, Dia atau aku yang memandangmu.
Aku melihatmu berlari padaku
Maka akan kurentangkan tanganku untuk menyambutmu
Dengan sungging senyum penuh kemenangan
Dibalik mata ambisius penuh rencana
Dia melihatmu dengan linangan airmata
Berlutut dalam penyesalan
Melepas peluk hangatmu yang akan ia rindukan
Mata itu penuh air mata,
Namun berjuta rencana mengerling dalam matanya
Untuk mendapatkanmu kembali
Mungkin untukmu, atau mungkin hanya untuk egonya yang telah retak
Kau berlari menjauh dari cengkeramannya
Airmata yang kau gulirkan
Entah itu kebahagiaan atau kesedihan
Kerlingan matamu begitu pekat dan mengabutÂ
Kedua tanganmu terentang menantang angin, meraih takdirmu sendiri
Sebuah senyuman tersungging disudut bibirmu
Seakan lelah akan yang tlah kau lalui
Kau berhenti pada pertiga sisa langkahmu padaku
Matamu nanar memandangku
Lalu kau rebah seketika, semua kekuatanmu tlah menghilang
Sebuah belati tlah menembus jantungmu dalam pelarianmu
Yang tlah dia pisahkan dari sarungnya...
 Kau tlah berlari menjauh dariku, darinya dan dari ragamu sendiri..
29 november 2017
"Malaikat yang tak pernah terlihat"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H