Mohon tunggu...
Iwan Mtq.
Iwan Mtq. Mohon Tunggu... Freelancer - sedang belajar membaca hari ini dari masa lampau agar tak lewat begitu saja...

senang jalan-jalan mengunjungi yang telah tiada untuk memahami diri di kemudian nanti untuk kembali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langkah Sunyi Seekor Semut

21 Juli 2020   19:56 Diperbarui: 21 Juli 2020   21:20 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mengapa juga engkau memanggilku demikian

itu hanyalah ulah mulut busuk manusia ceroboh

menyembunyikan makanan yang bukan haknya

disimpan paling dalam namun penciumanku tidak demikian

hanya mengambil secukupnya lalu melangkah sebagai bekal

bolehkah diterangkan siapa Ratu kita ohh Rangrang...

Ratu sangatlah agung

tak bisa dijamah atau pun didekati

Ra bisa diartikan sebagai cahaya Tu adalah tunggal atau satu

kita akan menghadap keharibaannya melalui liku penuh cobaan

hanya kesabaran dan kepasrahan yang bisa memasuki pintu pintunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun