Mohon tunggu...
Rahman009
Rahman009 Mohon Tunggu... Apoteker - Hanya seorang Sarjana Farmasi, yang suka berkarya

Kesehatan, politik, bisnis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Antara Bingung dan Serba Salah

6 September 2024   15:30 Diperbarui: 7 September 2024   23:32 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bingung di Balik Siklusnya

By: Rahman009

Di balik senyumnya yang indah berseri,
Kini hadir badai yang tak kumengerti.
Perasaannya berlayar tanpa arah pasti,
Kadang teduh, kadang bagai ombak berseri.

Wanitaku, oh wanitaku tercinta,
Mengapa kini kau berubah warna?
Hari kemarin tawamu menggema,
Kini kau termenung, marah tak terkira.

Aku berdiri di tengah kebingungan,
Meniti hari dengan penuh kesabaran.
Tak paham benar mengapa kau berubah,
Namun aku bertahan, meski tanpa arah.

Kutahu, ini bukan karena sengaja,
Hanya siklus alam yang membentuk rasa.
Kadang cerah, kadang mendung membebat,
Dan aku, di sini, tetap kuat.

Kuiringi setiap langkahmu yang bergemuruh,
Meski tak selalu kumengerti arahmu.
Di balik badai yang datang sekejap,
Ada cinta yang tetap kupeluk erat.

Tetaplah percaya, meski hari tak pasti,
Aku kan ada, di sini, mengerti.
Karena meski kau berubah saat itu tiba,
Hatiku selalu, takkan pernah berbeda.

Selalu Salah di Matamu

By: Rahman009

Langkahku tertahan di setiap sudut hari,
Seolah apa pun yang kulakukan tak berarti.
Aku bicara dengan hati yang tulus,
Namun di matamu, semua tampak terbalik, tak lurus.

Kata-kataku seperti angin yang lalu,
Tak pernah sampai, hilang tanpa jejak di kalbu.
Mungkin aku terlalu kasar, atau mungkin lembut,
Tapi apapun itu, tetaplah aku yang luput.

Saat kau termenung, aku mencoba mengerti,
Namun seringkali usahaku malah kau hindari.
Entah kenapa, aku selalu salah,
Meski niatku tulus tak pernah berubah.

Ketika emosi meluap dalam dirimu,
Aku merasa kecil, tak berdaya di hadapmu.
Setiap senyum yang kuberi, kau anggap ejekan,
Setiap perhatian, kau lihat sebagai tekanan.

Aku hanya ingin kau tahu satu hal,
Meski terlihat salah, aku takkan goyah.
Akan terus ada, di sisimu berdiri,
Meskipun langkahku sering tak dimengerti.

Biar waktu yang menenangkan badai ini,
Meski kini aku tersesat dalam kebingungan abadi.
Sampai akhirnya tenang merengkuh kita,
Aku tetap mencintaimu, meski sering salah di matamu.

Bingung dan Salah di Siklusmu

By: Rahman009

Ada saat ketika aku terdiam di sini,
Di antara tawa dan tangismu yang silih berganti.
Seperti melangkah di jalan penuh teka-teki,
Setiap langkahku seolah tak pernah berarti.

Kuucapkan kata dengan lembut dan penuh hati,
Namun di matamu, salahku tak pernah pergi.
Kadang aku bingung, kadang aku pasrah,
Seperti hujan deras yang tak kunjung reda.

Kau berkata aku tak mengerti perasaanmu,
Padahal setiap detik aku berusaha menujumu.
Namun, setiap usaha seakan berujung sama,
Aku selalu salah di hadapan cintamu yang berkelana.

Aku berdiri di persimpangan rasa,
Antara memahami atau kembali mencoba.
Kadang ingin aku mundur, namun cinta menahan,
Biarpun siklus ini penuh kebingungan.

Meski aku tersesat di gelombangmu yang berubah,
Aku tetap di sini, meski sering salah arah.
Karena meski badai ini tak mudah untuk dihadapi,
Aku tahu, di balik itu kau tetap cintaku yang abadi.

Jadi biarlah aku salah atau bingung sementara,
Asal nanti tenang hadir di antara kita berdua.
Karena di dalam badai, di dalam putaran ini,
Aku tetap mencintaimu, meski sering terjebak dalam ilusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun