Bingung di Balik Siklusnya
By: Rahman009
Di balik senyumnya yang indah berseri,
Kini hadir badai yang tak kumengerti.
Perasaannya berlayar tanpa arah pasti,
Kadang teduh, kadang bagai ombak berseri.
Wanitaku, oh wanitaku tercinta,
Mengapa kini kau berubah warna?
Hari kemarin tawamu menggema,
Kini kau termenung, marah tak terkira.
Aku berdiri di tengah kebingungan,
Meniti hari dengan penuh kesabaran.
Tak paham benar mengapa kau berubah,
Namun aku bertahan, meski tanpa arah.
Kutahu, ini bukan karena sengaja,
Hanya siklus alam yang membentuk rasa.
Kadang cerah, kadang mendung membebat,
Dan aku, di sini, tetap kuat.
Kuiringi setiap langkahmu yang bergemuruh,
Meski tak selalu kumengerti arahmu.
Di balik badai yang datang sekejap,
Ada cinta yang tetap kupeluk erat.
Tetaplah percaya, meski hari tak pasti,
Aku kan ada, di sini, mengerti.
Karena meski kau berubah saat itu tiba,
Hatiku selalu, takkan pernah berbeda.
Selalu Salah di Matamu
By: Rahman009
Langkahku tertahan di setiap sudut hari,
Seolah apa pun yang kulakukan tak berarti.
Aku bicara dengan hati yang tulus,
Namun di matamu, semua tampak terbalik, tak lurus.