3. Fase dewasa
Hellow, berapa usia Anda sekarang? Apa sih patokan kedewasaan itu, tarif tukang cukur kah, sudah lulus kuliah kah, sudah punya pacar kah? Sudah pernah mimpi basah kah * maksudnya mimpi karena atap bolong, hingga masa dan waktu Dimana semua konsekuensi yang kita ambil perlu pertimbangan dan tanggung jawab yang diiringi dengan sikap yang lebih mature dan slow dalam menyikapi hidup.Â
Hingga ditanya kapan lulus kuliah hingga pingsan, ditanya kerja hingga amnesia dan ditanya kapan nikah beserta semua probabilitas dan Premis yang ada. Tapi diantara semuanya, jujur, fase dewasa ini, ibu kita masih saja rela menitikan air mata untuk putra dan putri tercintanya, dalam momen penuh sakral, menikah.Â
 Percaya atau tidak, air mata kita atau ibu kita, seperti kali Ciliwung dengan intensitas hujan tinggi di Bogor, tak terbendung air yang keluar, hingga mata membuncah dan suara sedu, kita tak kuasa untuk membantu menenangkan keadaan, karena fase sakral ini, penuh haru bahagia tentunya dari ibu kita.
 Ah, memang, ibu kita, adalah wanita terbaik di dunia, yang bisa dijadikan role model untuk madrasah selanjutnya dalam membina hidup selanjutnya, karena makna tangisan ibu bisa beragam:
1. Bangga melihat anaknya sukses
2. Kecewa dengan sikap anaknya yang mengecewakan
3. Freak dengan semua kebodohan kita
4. Doa, yang terus terurai agar kelak tak mengalami hal serupa Dengan yang ia alami
5. Harapan, agar nanti si anak merasakan betul bagaimana susahnya mendidik anak, seperti susahnya mendidik kita hehe
6. Bahagia, karena semua doanya bisa dilanjutkan dengan generasi kita, setidaknya mimpi masa lalunya bisa diwujudkan dengan generasi kitaÂ
7. Ambigu, karena campuran haru dan bahagia