Ternyata naik pesawat tidak semenakutkan yang ia sangka, hanya pada saat pesawat lepas landas ia merasa takut karena bunyi mesin pesawat yang sangat keras. Ia terpukau melihat pramugari-pramugari yang sangat cantik. Salah satu pramugari menawarinya permen. Tanpa pikir panjang ia raup permen secakupan tangannya. Pramugari itu tertawa melihat tingkahnya. Senyum manis Pramugari itu secerah semburat jingga di cakrawala.
[caption id="attachment_134310" align="alignnone" width="300" caption="diunduh dari www.dagdigdug."][/caption]
Sejak hari itu ia ingin menjadi pramugari.
--Â -
the past is never dead, it’s not even past
...to be continued...
catatan :
- matur nuwun : terima kasih
- nduk: panggilan kepada anak perempuan
- ndisik: dulu
- bade tindak pundhi tho: mau pergi kemana sih
- bade nengok Bapak nggih: mau menengok bapak ya
- iki pesawate Om Harno lho, ora usah wedhi: ini pesawatnya Om Harno lho, tidak usah takut
- ndak iyo, bu: apa iya bu
[rawamangun, 06032010]