Mohon tunggu...
M BahrulUlum
M BahrulUlum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Blog jurnal, artikel, essai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

ISLAM SEBAGAI SASARAN STUDI DOCTRINAL, SOSIAL, DAN BUDAYA, Dari Buku Yang Berjudul "Studi Islam Dalam Dinamika Global" karya penulis Mohammad Arif

10 Desember 2023   13:33 Diperbarui: 10 Desember 2023   14:01 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan adanya doktrin Islam yang dipegang oleh pemeluk-pemeluknya maka umat Islam akan memiliki dasar dalam menjalankan segala sesuatu dalam kehidupan dengan tetap berpegang pada nilai dan norma agama yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits dan diperkuat dengan adanya trilogy doktrin Islam, rukun iman, serta keyakinan mutlak terhadap kebenaran wahyu Allah. Dengan adanya doktrin-doktrin Islam tersebut maka seseorang akan memiliki Batasan dan dasar dalam berperilaku agar tidak sampai keluar dari koridor dan Batasan nilai dan norma agama. Dengan tetap berpegang teguh pada nilai dan norma agama, maka diharapkan akan mencegah munculnya pelanggaran dan anomi-anomi dalam masyarakat. Dengan nilai dan norma agama pula individu akan memiliki dasar dalam menyelesaikan segala problematika kehidupan dan dialami.

Islam Sebagai Sasaran Studi Sosial

Islam telah tampil sebagai agama yang memberi perhatian pada keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat, antara hubungan manusia dengan tuhan, antara manusia dengan manusia, dan antara hubungan ibadah dengan urusan muamalah. Berawal dari Ibn Khaldun, dengan konsep pemikiranya yang sudah menjurus kepada pemahaman terhadap gejala social yang berkembang di daerah Arab dan beberapa daerah lain sekitarnya, dan kemudian disusul comte dengan objek yang sama (masyarakat). Berkaitan dengan studi keIslaman dan keberadaan masyarakat muslim saat ini, maka, Islam adalah pengkaji dinamis terhadap gejala-geja\kla yang terdapat dalam masyarakat.

Dapat kita ketahui di zaman modern manusia telah berhasil mengorganisasikan ekonomi, menata struktur politik, serta membangun peradaban yang maju untuk dirinya sendiri. Tapi ternyata di dunia modern ini manusia tidak dapat melepaskan diri dari jenis belenggu lain, yaitu penyembahan terhadap hasil cipta sendiri. Dengan demikian saat ini kita sudah seharusnya memiliki ilmu pengetahuan social yang mampu membebaskan manusia dari berbagai problem tersebut.

Ilmu Sosial yang Bernuansa Islam

Menurut Kuntowijoyo, kita butuh ilmu sosial profetik, yaitu ilmu sosial yang tidak hanya menjelaskan dan mengubah fenomena social, tetapi juga memberi petunjuk kearah mana transformasi itu dilakuan, untuk apa dan oleh siapa. Yaitu ilmu social yang mampu mengubah fenomena cita-cita etik dan profetik tertentu. Ilmu sosial yang demikian, diharapkan Agama Islam dapat membentuk pribadi-pribadi yang memiliki keshalihan ritual sekaligus keshalihan social yang akan dapat meluruskan gerak langkah ilmu pengetahuan yang terjadi saat ini, dan juga dapat meredam berbagai kerusuhan dari tindakan kriminalitas. Ilmu Sosial bernuansa Islami lebih ditujukan kepada; Bagaimana memasyarakatka agama dalam sebuah komunitas, agar terciptanya kehidupan sosial yang etis. Dengan itu, kesadaran beragama harus ditumbuhkan sehingga tercipta konversi positif yang dengan keimanan tersebut akan menjadi motifator dan dinamisator dalam setiap gerak langkah.

Islam Sebagai Sasaran Studi Budaya

Agama merupakan kenyataan yang dapat dihayati. Untuk memahami suatu agama, khususnya Islam memang harus melalui dua model, yaitu tekstual dan kontekstual. Tekstual, artinya memahami Islam melalui wahyu yang berupa kitab suci. Sedangkan kontekstual berarti memahami Islam lewat realitas sosial yang berupa perilaku masyarakat yang memeluk agama bersangkutan. Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan yang dipunyai oleh manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat model-model pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan yang dihadapi, dan untuk mendorong dan menciptakan tindakan-tindakan yang diperlukan. Operasionalisasi suatu ajaran agama tersebut melalui kebudayaan masyarakat, karena antara teks suci dengan manusia membutuhkan interpretasi untuk pemahaman. Dengan kata lain untuk mempelajari agama tidak cukup melalui teks suci, tetapi harus melalui fenomena-fenomena keagamaan. Fenomena-fenomena keagamaan itu terdapat di dalam realitas sosial, baik berupa realitas ekonomi, realitas politik, hubungan-hubungan ketetanggaan, kekerabatan, pertemanan, unsur-unsur kebudayaan.

Agama Sebagai Sasaran Penelitian Budaya

Agama sebagai sebuah sistem kepercayaan yang memiliki berbagai unsur budaya. Nurcholis Madjid menjelaskan hubungan agama dengan kebudayaan, yang mana agama dan budaya adalah dua bidang yang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Agama bernilai mutlak, tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat. Sedangkan budaya, sekalipun berdasarkan agama, dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Sebagian besar budaya didasarkan pada agama. Oleh karena itu, dapat diperumpamakan bahwa agama adalah primer dan budaya adalah sekunder.

Kebudayaan diharapkan dapat menanamkan watak Islam sehingga mampu membedakan dan memilah mana budaya yang menyebabkan pertikaian dan mana budaya dan dapat menciptakan kesejahteraan, ketentraman dan kemajuan Negara, dengan tetap berkomitmen berlandaskan syariat agama. Kultur Islam sumber kebenarannya adalah Al-Qur'an, Hadits, dan Ijtihad. Tiga sumber ini menjadi penuntun pikiran, perasaan, dan kemauan manusia dalam menciptakan manusia. Dengan begitu Karya budaya itu haruslah tidak boleh bertentangan dengan ajaran Islam. Kalau bertentangan maka itu bukan kebudayaan Islam sekalipun diciptakan oleh mereka yang menamakan dirinya Islam. Sebab Islam memainkan peranan penting dalam mengembangkan kebudayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun