"Baik, pada malam kali ini saya akan membawakan sebuah lagu dengan judul, Mujanat Cinta"
Penyebutan lagu tersebut mengundang gelak tawa kami sebagai penonton, sebab judul asli lagu tersebut adalah Munajat Cinta. Permasalahannya adalah, tidak ada satupun yang tahu kalau Mujanat adalah istilah untuk seorang perempuan yang dibalut kain kafan...
(Mengutip Novel Dibawah Bendera Sarung karya Nailal Fahmi, hal...sejujurnya saya lupa halaman berapa, soalnya novel tersebut saya baca bertahun-tahun yang lalu, dan tetap worth it untuk dibaca, apalagi untuk anak pesantren)
Pada akhirnya, menulis novel maupun cerita komedi merupakan tantangan tersendiri, sama halnya dengan kita ngelawak di tongkrongan, kadang hahahah kadang...hah?Â
Dan terkadang ditonjok temen sendiri karena cringe, bahkan dihapus dari KK oleh keluarga karena gagal membawakan komedi saat kumpul acara besar.
Dan lagipula, tidak ada paksaan untuk tertawa, tugas penulis adalah menciptakan alasan mengapa hal itu lucu bagi pembaca, dan jika tidak lucu bagi pembaca, tidak masalah.Â
Kita hanya boleh terpaksa tertawa jika dosen memberikan komedi, atau atasan kita dikantor memberikan joke. Tertawalah, konon kalau anda tertawa, anda bisa naik pangkat.
Atau perlu saya menulis panduan tertawa di depan bos agar anda naik pangkat?
24 Desember 2023, FYI, saya juga mencoba menulis komedi di blog Kura-Kura Pejalan saya, hehe. Karena saya sedang belajar, sangat berharap menerima koreksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H