Mohon tunggu...
Abdul Azis Al Maulana
Abdul Azis Al Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Mataram

Jika kau bukan anak raja, bukan orang terpandang, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mereka yang Memancing di Pantai Ampenan

17 November 2022   06:15 Diperbarui: 17 November 2022   06:19 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikan malang itu tergeletak tak berdaya, matanya molotot seolah malaikat maut menarik ruhnya bak menarik kambing kurban, kutekan-tekan tubuhnya yang keras seperti batu dan ia tidak bergerak. Aku menatapnya lama sembari bertanya bagaimana ikan ini dibunuh, apakah dibiarkan mati kehabisan oksigen atau dipukul oleh pemancing? Pertanyaan itu kusimpan didalam kantong otakku, berharap jawabannya bisa membuatku tahu bahwa watak pemancing bisa jadi adalah seorang psikopat ulung.

Angin menggerakkan kemeja yang aku kenakan dan laut yang membentang dikejauhan mulai menciptakan ombak-ombak yang menyerbu ke pesisir, menghantam pasir dan karang, terpecah menjadi milyaran.

"Bang, ini mancingnya sejak kapan?"

"Wah, dari malam ini dek, dari jam 12"

Aku kaget bukan main, sudah berapa jam pria tua ini menunggu? Aku pun mencecar dengan pertanyaan berikutnya

"Dari malam bang? Abang nggak tidur kalau begitu?"

"Nggak dek, kami agak jarang tidurnya"

"Ini yang dikeranjangnya kan cumi bang, cuminya dapat darimana?"

"Cuminya hasil laut dek, hasil dari kami menangkap ikan"

"Terus abang pake hasil laut yang abang dapatkan untuk menangkap ikan?"

"Iya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun