Mohon tunggu...
May Wagiman
May Wagiman Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder. --RUMI--

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tarot dan Agama; Sudut Pandang Seorang Peramal

18 Mei 2024   11:28 Diperbarui: 18 Mei 2024   11:43 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarot of the Divine. Sumber foto: Sari Azis.

Apakah untuk diramal perlu bertemu face to face atau bisa via email/telepon, atau cara lain?

Kalau dengan saya, klien bisa diramal via apa saja. Face to face, via telepon, atau lewat email.

Kalau tidak keberatan, boleh tahu berapa biaya yang biasanya dikeluarkan klien tarot?

Saya tidak tahu berapa biaya yang diminta peramal lain.  Kalau saya, hmm–awalnya tidak menentukan tarif khusus. Tapi sekarang, sekali meramal tarif saya dari tiga juta ke atas. Meskipun perlu saya tambahkan, kalau ada klien yang kondisi keuangannya kurang baik, tapi entah kenapa–dari intuisi, saya merasa orang ini perlu diramal, saya akan tetap meramal dengan bayaran semampunya. Asal orang ini ikhlas, saya terima.

Biaya meramal itu per jam atau per pertanyaan (yang mau ditanya klien)?

Tergantung kliennya, sih. Ada yang per jam, ada yang per pertanyaan. Bisa disepakati sebelumnya.

Apakah hasil dari ramalan tarot itu sudah pasti terjadi atau hasil akhir tergantung dari pilihan/tindakan klien?

Saya tidak bisa menghitung persentase keakuratan ramalan saya, hanya para klien yang tahu pasti hasil akhirnya. Sejauh ini mayoritas klien bilang, sih jarang meleset.

Kalau ada yang ingin menjadi peramal tarot, apa nasihat/masukan Sari? 

Masukan saya; pertama, harus minat dulu. Kemudian giat latihan dan yakin.

Apakah ada rekomendasi dari Sari bagi yang tertarik membeli kartu tarot? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun