TOLOK UKUR KEBERHASILAN
- Murid dapat membuat kesepakatan dan keyakinan kelas
- Murid dapat menghormati, menghargai guru dan sesama murid dengan menerapkan 5S di lingkungan sekolah berdasarkan motivasi intrinsik
- Murid bertanggung jawab menjalankan piket kebersihan dan pembiasaan Jumat bersih untuk menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah
- Murid dapat membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan sesuai jenisnya
DESKRIPSI AKSI NYATA
Strategi yang dapat dilakukan untuk menerapkan budaya positif di sekolah dengan memanfaatkan sumber yang dimiliki, diantaranya membuat kesepakatan bersama dan keyakinan kelas, sehingga akan berpengaruh pada pola dan kebiasaan dalam belajar. Menerapkan dan membiasakan komunikasi dua arah pada seluruh warga sekolah. Dampak yang ingin dilihat adalah kesadaran berdisiplin positif dan membangun budaya positif dimanapun murid berada. Berawal dari peran guru membudayakan disiplin positif dengan mengubah paradigma disiplin menjadi disiplin positif.
Budaya positif yang sudah ada di sekolah kami selain 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun), peduli lingkungan dan giat literasi. Dimana program-program di semua lini dapat dijalankan serta terintegrasi dan membentuk kebiasaan positif. Adapun langkah-langkah aksi nyata yang dilakukan adalah:
- Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah
- Melakukan sosialisasi budaya positif kepada Kepala sekolah, guru dan murid
- Membuat kesepakatan kelas dan keyakinan kelas
- Berkomunikasi dengan murid untuk melakukan piket kelas secara tertib dan pemilahan sampah organik dengan non organik
- Guru secara bergiliran melakukan piket pagi untuk melaksanakan kegiatan salam sapa dan mengecek ketertiban siswa.
- Melakukan refleksi dan perbaikan
HASIL AKSI NYATA
- Murid dapat membuat kesepakatan bersama dan menyusun keyakinan sebagai suatu nilai kebajikan universal yang mereka percayai
- Setiap pagi murid melakukan salam sapa dengan guru ketika memasuki gerbang sekolah dan menjadi suatu pembiasaan
- Murid melakukan piket kebersihan dan pembiasaan Jumat bersih sebagai suatu bentuk tanggung jawab
- Murid dapat menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan tidak membuang sampah sembarangan
Dalam melakukan aksi nyata tersebut masih ada beberapa kendala yang dihadapi Calon Guru Penggerak antara lain: murid yang banyak dengan berbagai latar belakang tentunya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat menerapkan budaya positif secara merata selain itu untuk merubah paradigma membutuhkan sinergi dari semua pihak baik Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan murid untuk saling mengingatkan dan mendukung budaya positif di sekolah.
 Â
REFLEKSI DAN RENCANA PERBAIKAN
Pelaksanaan aksi nyata ini belum seratus persen terlaksana sesuai rancangan dan harapan dari CGP karena beberapa tantangan seperti di atas. Sehingga untuk yang akan datang ada beberapa rencana perbaikan yang akan dilakukan, yaitu selalu mengingatkan kepada murid tentang kesepakatan dan keyakinan kelas yang telah dibuat sehingga murid akan terbiasa dan dapat melaksanakan sesuai kesepakatan tersebut, melakukan sosialisasi secara lebih luas kepada guru tentang pentingnya budaya positif, dan menghidupkan kembali bank sampah sekolah yang selama satu tahun terakhir kurang maksimal karena pandemi.