Mohon tunggu...
Mayasari Sucan
Mayasari Sucan Mohon Tunggu... Lainnya - Emak dari dua anak

Tukang iklan di Madani Properti, Perumahan Syariah Bandung

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Enam Hal Penting yang Mungkin Tidak Diinformasikan oleh Dokter Jantung Anda

4 Mei 2021   20:41 Diperbarui: 4 Mei 2021   21:20 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emak pertama kali mengalami serangan jantung pada tahun 1999. Waktu itu, emak masih duduk di bangku SMA kelas 3 - jadi ketahuan kisaran berapa usia emak sekarang hehehe.

Klep jantung emak rusak setelah mengalami sebuah kecelakaan motor. Sehingga darah kotor dan bersih senantiasa bercampur karena klep jantung gak menutup sempurna. 

Semenjak terkena serangan jantung, badan emak gak pernah fit. Selalu terasa lemas. Bahkan tekanan darah ketika awal-awal sakit jantung, cuma 80 / 60. Napas pun selalu terasa sesak. 

Rasa sakit sesekali menyapa jantung emak. Ada sensasi seperti tertusuk oleh benda tajam, merembet dari dada tembus ke punggung. Bila serangan sakit di jantung melanda, napas jangan ditanya, sesak. Setiap menarik napas, dada menjadi sangat sakit. 

****

Emak mengkonsumsi obat. Tapi solusi yang ditawarkan oleh dokter yang pertama kali menangani emak adalah operasi. 

Reaksi emak mendengar kata operasi tentunya takut. Sangat takut. Membayangkan dada yang disayat saja sudah tak sanggup.

Namun, selama mengkonsumsi obat, emak gak merasakan perbaikan kondisi jantung. Masih tetap sesak dan lemas. Napas terasa berat. Sampai emak lupa rasanya bernapas dengan lega. 

Akhirnya emak tidak meneruskan pengobatan. Terus terang emak merasa kelelahan baik secara fisik maupun psikis. 

Waktu itu sudah pasrah, karena kondisi kesehatan emak dari hari ke hari semakin menurun. 

Qadarullah, emak dipertemukan dengan para penggiat pengobatan alternatif. Sehingga kondisi emak berangsur membaik. 

Perjalanan menggunakan pengobatan alternatif insyaallah akan emak tulis di lain waktu. 

Dalam tulisan kali ini, emak akan menceritakan tentang pengalaman emak dalam meringankan "penderitaan" yang emak tanggung ketika harus bergelut dengan penyakit jantung. 

Semua kegiatan yang emak sampaikan di sini hasil pengamatan emak sendiri, tidak ada satu pun yang merupakan saran dari dokter. Jadi tulisan ini bukanlah saran medis untuk penderita sakit jantung ya. 

***

Nah, berikut adalah kebiasaan - kebiasaan yang sudah emak kerjakan selama beberapa tahun ini. 

Pertama, emak selalu mandi dengan air hangat. Emak menerapkan kebiasaan ini setelah menonton tayangan pengobatan alternatif pak Gondo di televisi. Di sana ada saran untuk mandi dan minum air hangat untuk penderita sakit jantung. 

Sebelumnya emak selalu mandi air dingin. Tahukah Anda, apa yang terjadi ketika emak mandi air dingin? Terkadang, ada saat dimana emak merasakan jantung emak serasa berhenti. Sangat sebentar, tapi kerasa banget menyesakkan dada. 

Ke-dua, emak lebih sering minum air hangat. Kalau yang ini emak gak terlalu merasakan efek yang berbeda antara minum air hangat atau dingin. Mungkin sama kasusnya seperti mandi air dingin ya, biar enak ke jantungnya. 

Ke-tiga, Gak boleh terlalu bersemangat, gak boleh terlalu sedih, gak boleh terlalu marah, gak boleh tertawa terbahak-bahak. 

Beneran, punya penyakit jantung seperti mengekang ekspresi emak. Bila terlalu berlebihan mengekspresikan perasaan, jantung langsung gak enak. Apalagi kalau tertawa terbahak dalam waktu yang agak lama. Misal karena ada tontonan lucu. Kadang jantung langsung terasa sakit. 

Ke-empat, metode anti mainstream pertolongan pertama ketika jantung kerasa sakit-dan gak ada orang di deket emak. Tindakan yang emak lakukan adalah bersikap setenang mungkin, lalu mencari posisi yang nyaman. Biasanya duduk bersandar dengan banyak bantal sebagai penyangga. Lalu berupaya untuk pura-pura batuk - batuk. Tapi batuknya pelaaaan sekali. 

Setelah beberapa kali batuk, lalu berusaha menarik napas. Itupun harus pelaaaaan sekali. Karena menarik napas dalam kondisi jantung gak berfungsi normal itu sangat menyakitkan. 

Terus lakukan batuk dan menarik napas berulang kali. Sampai bisa bernapas normal tanpa rasa sakit. 

Ke-lima, cukup istirahat. Bahkan kalau bisa, istirahat yang banyaaak hehehe. Emak termasuk orang yang gila kerja, jago begadang. Jangan ditiru ya. Sekarang emak sudah mengurangi banyak kegiatan. Kerasa banget ketika badan terlalu lelah, napas langsung sesak. Kadang jantung sampai sakit. 

Ke-enam, melakukan olah raga ringan. Dulu emak suka senam peregangan dan pemanasan tiga kali seminggu. Setiap senam memakan waktu sekitar 20 menitan. 

Alhamdulillah setelah menerapkan kebiasaan-kebiasaan di atas dan menjalani pengobatan alternatif, sekarang kondisi jantung emak sudah sangat sangat sangat jauh lebih baik.

Sekali lagi, tulisan emak ini bukan saran medis ya. Semoga bermanfaat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun