“Hehehe…aku kan tidak perlu sopan. Kamu kan bukan orang Indonesia, lagian kita kan teman.” sahutku membela diri.
“Aku memang bukan orang Indonesia, tapi aku juga tergila-gila semua tentang Indonesia, aku pingin tinggal di sana. Hidup di sana sangat kaya…mataharimu selalu hangat.” Charlie menerawang jauh, “Anyway, thanks for calling me a friend.” mata biru Charlie terlihat jernih dan bersinar keperakan. Terbias cahaya matahari, di sini di bawah birunya langit di Mastricht.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!