Mohon tunggu...
maya nurrinkhamidah
maya nurrinkhamidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

analis pasar keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kenaikan Pajak 12%: Solusi Tepat atau Beban Baru Bagi Masyarakat?

12 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 12 Desember 2024   20:51 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Salah satu dampak positif yang diharapkan dari kenaikan pajak adalah bertambahnya penerimaan negara. Dengan tarif pajak baru sebesar 12%, pemerintah memiliki peluang untuk mengumpulkan lebih banyak dana. Dana ini dapat dialokasikan untuk proyek-proyek strategis yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur jalan, fasilitas kesehatan, dan program pendidikan.

Selain itu, kebijakan ini dapat membantu pemerintah memperkuat stabilitas fiskal. Dengan meningkatnya penerimaan pajak, defisit anggaran dapat ditekan, dan ketergantungan pada utang bisa dikurangi. Dalam jangka panjang, stabilitas fiskal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, karena negara memiliki cadangan keuangan yang lebih baik untuk menghadapi tantangan global.

Kenaikan pajak juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pajak. Jika lebih banyak orang memahami peran pajak dalam pembangunan, kepatuhan pajak masyarakat diharapkan akan meningkat. Pada akhirnya, ini dapat menciptakan budaya taat pajak yang lebih kuat di Indonesia.

Dampak Negatif Kenaikan Pajak

Namun, kebijakan ini tidak lepas dari potensi dampak negatif yang perlu menjadi perhatian. Salah satu kekhawatiran utama adalah berkurangnya daya beli masyarakat. Dengan kenaikan pajak, harga barang dan jasa berpotensi meningkat, yang tentunya akan lebih memberatkan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

Bagi pelaku usaha, terutama UMKM, kenaikan pajak bisa menjadi pukulan berat. Biaya operasional mereka berpotensi meningkat, sehingga margin keuntungan menjadi lebih kecil. Dalam kondisi ekonomi yang masih rentan, hal ini bisa membuat banyak pelaku usaha kecil kesulitan bertahan. Bahkan, ada kemungkinan beberapa usaha harus mengurangi tenaga kerja atau menghentikan operasionalnya.

Dampak lain yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan penurunan minat investasi. Investor, baik lokal maupun asing, biasanya sangat mempertimbangkan kebijakan perpajakan dalam mengambil keputusan. Jika tarif pajak dianggap terlalu tinggi, ada risiko mereka memilih berinvestasi di negara lain yang lebih ramah pajak. Hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

Pentingnya Transparansi dan Akuntabilitas

Agar kebijakan ini dapat diterima masyarakat, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pajak sangatlah penting. Masyarakat perlu diyakinkan bahwa pajak yang mereka bayarkan benar-benar digunakan untuk kepentingan mereka. Jika masyarakat dapat melihat bahwa dana pajak dikelola dengan baik dan efisien, dukungan terhadap kebijakan ini kemungkinan besar akan meningkat.

Sebaliknya, jika terjadi penyalahgunaan atau ketidakefisienan dalam pengelolaan pajak, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bisa menurun drastis. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan laporan penggunaan pajak yang transparan dan rutin. Langkah ini tidak hanya membangun kepercayaan, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk menggunakan pajak secara bertanggung jawab.

Apakah Ada Solusi Lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun