L :Â
Oke sayy... Ini memang terdengar menyakitkan. Maaf aku harus menyampaikannya, "Cemburu? Emangnya kamu siapa?". Jadi, sudah cukup jelas, kan? Aku tidak habis pikir kenapa kamu marah-marah saat dia menebar gombal ke wanita lain. Itu hal yang wajar kan? Kamu bukan siapa-siapa baginya. Sadarlah!
P :
Aku siapa baginya? Aku adalah orang yang pernah dia tatap dengan sangat lembut. Akulah orang yang pernah dia berikan senyuman yang sangat manis. Akulah telinga tempat ia menumpahkan keluh kesah. Aku berarti baginya. Dulu.
L :
Yakin, Sayy? Heh! Jangan-jangan itu cuma kamunya aja yang GR :p
P :
Yaa.. mungkin aku yang salah menanggapi segala kebaikannya.
L :
Nah, Syukurlah akhirnya kamu sadar juga. Udah ga baper lagi, kan? Udah ikhlas kalau dia gandeng wanita lain? Kamu ga bakalan demam lagi kalau lihat dia bersama orang yang benar-benar dicintainya? Udah ga gemeteran karena terbakar cemburu, kan?
P :
*menggeleng* Dulu, tangankulah yang ia genggam. Bagaimana bisa aku rela dia menggenggam tangan wanita lain.Â
L :
Trus? Kamu mau bilang kalau dulu kamulah yang memeluknya dan kamu ga bakal rela ada orang lain yang memeluknya? Kamu mau bilang kalau dulu bibirmu lah yang dilumat bibirnya dan kamu ga bakal rela ada bibir lain yang merasakan hal yang sama? Hey! Kamu sudah gila! Kamu kira kamu wanita pertama bagi dia? Sebelum kamu, ada banyak deretan wanita yang bersamanya!
P :Â
Ya. Aku kira aku satu-satunya :(
L :
bahkan, dia menganggapmu pun tidak :p Mana mungkin ada orang yang sebodoh kamu. Coba deh, kamu renungkan. Kalaupun kamu sangat yakin dia sayang padamu. Kalaupun dia tidak pernah bilang dan kamu bisa merasakan kasih sayangnya. lalu kenapa? Toh, semua itu tidak akan merubah keadaan bahwa kamu tidak punya status apa-apa bersamanya. Kamu bukan ibunya. Kamu bukan adik atau kakaknya. Kamu bukan bos-nya. Kamu bukan pacarnya. Kamu bukan mantan pacarnya juga. Renungkan juga, kamu tidak punya piutang budi apa-apa. Ngga ada alasan baginya untuk menjadi tunduk patuh padamu.Â
P :
*merenung tapi tetap aja cemburuan*
L :
*putus asa kasih nasehat*
Â
Â
L : Logika
P : Perasaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H