L :Â
Oke sayy... Ini memang terdengar menyakitkan. Maaf aku harus menyampaikannya, "Cemburu? Emangnya kamu siapa?". Jadi, sudah cukup jelas, kan? Aku tidak habis pikir kenapa kamu marah-marah saat dia menebar gombal ke wanita lain. Itu hal yang wajar kan? Kamu bukan siapa-siapa baginya. Sadarlah!
P :
Aku siapa baginya? Aku adalah orang yang pernah dia tatap dengan sangat lembut. Akulah orang yang pernah dia berikan senyuman yang sangat manis. Akulah telinga tempat ia menumpahkan keluh kesah. Aku berarti baginya. Dulu.
L :
Yakin, Sayy? Heh! Jangan-jangan itu cuma kamunya aja yang GR :p
P :
Yaa.. mungkin aku yang salah menanggapi segala kebaikannya.
L :
Nah, Syukurlah akhirnya kamu sadar juga. Udah ga baper lagi, kan? Udah ikhlas kalau dia gandeng wanita lain? Kamu ga bakalan demam lagi kalau lihat dia bersama orang yang benar-benar dicintainya? Udah ga gemeteran karena terbakar cemburu, kan?
P :